
Saat sedang dalam kondisi stres dan tertekan, pikiran serta tubuhmu akan menangkapnya sebagai suatu ancaman. Selayaknya orang yang bersiaga karena adanya bahaya, jiwamu akan membentuk suatu pertahanan psikis untuk mengurangi efek dari stres yang besar atau berkepanjangan.
Nah, pertahanan psikis inilah yang dikenal sebagai defense menchanism. Defense mechanism adalah sesuatu yang umumnya tidak disadari dan biasanya muncul karena sesuatu yang traumatis atau memicu stres yang berat.
Meskipun demikian, tapi tidak berarti kamu tidak dapat menyadari, memahami, dan mengatur defense mechanism-mu. Oleh karena itu, kamu perlu tahu terlebih dahulu apa itu defense mechanism dan apa saja bentuk serta contohnya.
Baca juga: Apa Itu Inner Child dalam Psikologi? Ini Penjelasannya!
Apa Itu Defense Mechanism?

Defense mechanism atau mekanisme pertahanan adalah strategi-strategi yang diterapkan oleh manusia di alam bawah sadarnya untuk mempertahankan diri mereka dari hal-hal yang menimbulkan rasa serta pemikiran yang sarat kecemasan.
Defense mechanism, atau yang juga dikenal sebagai pertahanan psikis, adalah sesuatu yang normal dan dimiliki oleh semua manusia. Konsep dari defense mechanism dicetuskan oleh ahli psikoanalisa, Sigmund Freud.
Freud mempercayai bahwa manusia memiliki sisi lain yang dapat keluar saat terjadi konflik atau masalah yang memicu kecemasan. Sisi ini terdapat di dalam alam bawah sadar dan muncul dalam bentuk defense mechanism yang seringkali menjadi solusi untuk mengurangi rasa cemas.
Selain meredakan kecemasan, defense mechanism juga berperan penting dalam mempertahankan keutuhan psikologis manusia, seperti integritas dari identitas diri, keberhargaan diri, dan konsep diri.
Jenis-Jenis Defense Mechanism Beserta Contohnya

Defense mechanism adalah sesuatu yang dapat terlihat dalam berbagai bentuk. Berikut adalah beberapa jenis defense mechanism beserta contohnya yang umum ditemui:
- Denial
Denial atau penyangkalan ditandai dengan ketidakinginan untuk menyadari dan mengakui kenyataan serta kondisi yang menimbulkan rasa cemas.
Misalnya, kamu tidak ingin menyadari dan mengakui kalau mengonsumsi makanan secara berlebih merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan berat badan dan penurunan kesehatanmu. - Projection
Projection atau proyeksi adalah defense mechanism yang terlihat dari adanya perasaan atau keinginan yang tidak dapat diterima atau tidak diinginkan, yang kemudian diproyeksikan ke orang lain.
Contohnya, teman kantormu mengejek bentuk badanmu, padahal sebenarnya dia sendiri merasa insecure dengan bentuk badannya dan memproyeksikan rasa insecurity-nya ke kamu. - Rationalization
Rationalization atau rasionalisasi melibatkan membenarkan sebuah masalah dengan alasan atau penjelasan yang terlihat atau terdengar logis.
Misalnya, seorang pembunuh berantai membenarkan perilakunya karena orang-orang yang dibunuh adalah pelaku kriminal. - Reaction Formation
Reaction formation atau reaksi formasi adalah defense mechanism yang muncul dalam bentuk berperilaku atau berekspresi yang berlawanan dengan apa yang sebenarnya dirasakan.
Contohnya, seorang pria yang insecure karena merasa kurang maskulin akan bertindak sangat agresif untuk menutupi rasa tidak percaya dirinya. - Repression
Repression atau represi melibatkan memblokir pemikiran, memori, dan perasaan yang menimbulkan rasa cemas dari alam sadarnya. Misalnya, tidak mengingat kejadian traumatis yang dialami. - Displacement
Displacement terjadi ketika seseorang mengalihkan reaksi emosionalnya ke orang atau benda lain dan bukan pada hal yang memicu rasa cemasnya. Misalnya, pekerja yang baru dimarahi bosnya akan memarahi istrinya ketika sudah pulang kerja. - Regression
Regression atau regresi muncul saat seseorang berperilaku atau merasakan kembali emosi yang ada di tahapan perkembangan awal ketika masih kanak-kanak. Contohnya, saat stres, temanmu menghisap jempol tangannya untuk meredakan kecemasannya. - Intellectualization
Intellectualization atau intelektualisasi ditandai dengan pemusatan pada konsekuensi-konsekuensi yang bersifat intelektual daripada yang emosional. Misalnya, seorang anak membuat rincian biaya yang akan membengkak ketika tidak tinggal bersama orang tuanya alih-alih membahas ketakutannya sendirian karena terpisah dari keluarganya. - Sublimation
Sublimation atau sublimasi melibatkan mengalihkan keinginan-keinginan yang bersifat tabu atau seksual ke hal-hal yang produktif. Contohnya, seseorang memiliki hasrat untuk berselingkuh dan mengekspresikan keinginan tersebut dalam bentuk lukisan atau karya tulis. - Compartmentalization
Compartmentalization merupakan jenis defense mechanism yang ditandai dengan pemisahan aspek-aspek kehidupan dalam kategori yang berbeda untuk mencegah konflik emosional dalam dirinya.
Misalnya, kamu terlihat sebagai sosok yang dingin dan cuek di depan publik untuk menghindari disakiti, tetapi di rumah, kamu sebenarnya adalah sosok yang hangat dan sensitif. - Avoidance
Seperti namanya, defense mechanism avoidance muncul dalam bentuk ketidakinginan untuk menghadapi masalah atau tantangan yang ada. Contohnya, kamu tidak ingin mendiskusikan solusi untuk menyelesaikan pertengkaranmu dengan pasangan. - Distortion
Distortion atau distorsi merupakan salah satu bentuk defense mechanism di mana kamu ‘menipu‘ dirimu sendiri. Pikiranmu akan mencari ‘fakta-fakta’ untuk mendukung persepsi yang kamu yakini.
Misalnya, alih-alih mengakui kalau bumi itu bulat, kamu mencari riset-riset ilmiah yang mendukung teori bumi yang datar. - Identification
Identification atau identifikasi melibatkan mengadopsi pemikiran dan perasaan dari orang yang lebih memiliki power daripada kamu. Salah satu contoh dari identification adalah ikut merokok karena tekanan dari teman-temanmu. - Dissociation
Dissociation atau disosiasi ditandai dengan memisahkan diri dari memori, perasaan, pemikiran, dan identitas diri. Contohnya, merasa seakan-akan kejadian traumatis yang dialami tidak dilalui oleh dirinya.
Baca juga: Gangguan Disosiatif: Defenisi, Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Apakah Defense Mechanism Adalah Sesuatu yang Sehat Secara Psikis?

Defense mechanism adalah sesuatu yang alamiah dan sebenarnya tidak merugikan ataupun tidak sehat secara psikis, justru defense mechanism dapat membantu kita untuk memproses kejadian-kejadian yang menyakitkan atau traumatis.
Defense mechanism juga bermanfaat untuk mengalihkan energi psikis kita ke sesuatu yang lebih produktif. Misalnya, alih-alih larut dalam kesedihan, kamu meredakan rasa sakit tersebut dengan menyelesaikan skripsimu yang belum kelar.
Meskipun merupakan sesuatu yang normal dan sehat, tetapi defense mechanism adalah sesuatu yang berpotensi menjadi sebuah masalah ketika kita terlalu sering atau terlalu lama menggunakannya.
Defense mechanism biasanya sering terlihat pada orang-orang yang mengalami insecurity ketika masih kanak-kanak. Konflik yang dialami saat masih kecil menimbulkan rasa cemas dan terasa tidak dapat diatasi. Oleh karena itu, mereka menggunakan defense mechanism untuk mengatasinya dan terbawa hingga dewasa.
Saat sudah dewasa, sebenarnya manusia bisa dengan sendirinya mengatasi konflik-konflik tersebut tanpa bantuan defense mechanism dan mengolahnya dengan cara yang sehat. Namun, sesekali pertahanan psikis ini akan muncul untuk meredakan stres sehari-hari.
Defense mechanism mulai menjadi tidak sehat ketika orang dewasa terlalu sering menggunakan defense mechanism dalam mengatasi masalah serta tantangan hidupnya alih-alih langsung menghadapi dan menyelesaikannya.
Defense mechanism yang terlalu sering digunakan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari atau bahkan merusak hubungan dengan orang terdekat. Selain itu, kecemasan yang dialami akibat konflik sehari-hari juga tidak diolah secara sehat dan justru bisa makin bertambah dan menumpuk.
Bagaimana Cara Mengatasi Defense Mechanism yang Tidak Sehat?

Langkah pertama dalam mengatasi defense mechanism yang tidak sehat adalah menyadari terlebih dahulu apa pemicu dan penyebabnya. Setelahnya, kamu bisa mencari cara yang lebih sehat untuk mencegah kemunculan defense mechanism tersebut dan meredakan kecemasanmu.
Apabila kamu mengalami masalah seputar defense mechanism yang sampai menghambat aspek kehidupanmu, tidak ada salahnya kamu berkonsultasi dengan tenaga ahli, seperti psikolog, psikiater, konselor, ataupun terapis.
Kalau kamu penasaran dan ingin tahu lebih banyak soal pengembangan diri, kesehatan mental, dan psikologi, kamu dapat bergabung dalam grup Telegram Dear Senja di sini.
Referensi
Healthline. (2022). 10 Defense Mechanisms: What Are They and How They Help Us Cope. www.healthline(dot)com
Psychology Today. (n.d.). Defense Mechanisms. www.psychologytoday(dot)com
Verywell Mind.(2022). An Overview of Defense Mechanism. www.verywellmind(dot)com