6 Faktor & Penyebab OCD (Obsessive Compulsive Disorder) OCD Pada Orang Dewasa & Remaja
Yuk Share!

Obsessive compulsive disorder atau OCD merupakan masalah mental yang kerap kali diasosiasikan dengan orang-orang yang pencemas dan kaku. Tak heran kalau banyak orang yang beranggapan kalau penyebab dari OCD dikarenakan sifat perfeksionis yang berlebihan.

Padahal, penyebab OCD pada orang dewasa dan remaja tidak hanya sekedar karena sifat perfeksionis yang suka menjaga kebersihan dan kerapihan saja. Lantas, apa saja faktor dan penyebab OCD pada orang dewasa dan remaja? Cari tahu selengkapnya di bawah!

Mengenal Gangguan Mental OCD

Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/gXUEQEtpjMs

Sebelum menelaah lebih lanjut mengenai apa saja penyebab OCD dan faktor-faktor yang dapat meningkatkan peluang orang dewasa dan remaja mengalaminya, kamu perlu memahami terlebih dahulu mengenai gangguan mental OCD.

Gangguan mental OCD merupakan masalah kesehatan mental yang ditandai dengan adanya obsesi atau pemikiran yang mengganggu dan tidak dapat dikendalikan, serta perilaku yang kompulsif. Apabila tidak dituruti, obsesi yang muncul dapat menimbulkan rasa cemas, bersalah, dan tidak nyaman.

Obsesi-obsesi ini muncul secara tiba-tiba dan tidak bisa dikontrol oleh penderita gangguan mental OCD meskipun sudah berusaha ditekan. Penderitanya juga tahu kalau pemikiran-pemikiran tersebut tidak masuk akal dan tidak benar, tetapi mereka tetap tidak mampu untuk mengendalikannya.

Pemikiran-pemikiran yang mengganggu ini dapat muncul berkali-kali atau bahkan tiap jamnya. Tentunya ini sangat menganggu kegiatan sehari-hari penderitanya, mulai dari aspek pekerjaan sampai rumah tangga.

Penderita gangguan mental OCD akan melakukan perilaku yang kompulsif yang sesuai dengan obsesi yang muncul di benaknya untuk menanggulangi rasa cemas dan takut yang muncul bersama obsesi tersebut. Mereka juga mengikuti pemikiran tersebut karena takut akan konsekuensi yang dapat timbul apabila tidak melakukannya.

Sebenarnya, gangguan mental OCD tak hanya dapat dialami oleh orang dewasa dan remaja, tetapi juga anak-anak. Namun, seringnya masalah mental ini timbul di masa dewasa muda.

Untuk saat ini belum ada pengobatan yang dapat 100 persen menyembuhkan gangguan mental OCD, tapi tenaga ahli dapat memberikan gabungan pemberian obat-obatan dan psikoterapi untuk mengatasi gejala dari gangguan mental OCD.

Apa Saja Penyebab OCD Pada Orang Dewasa dan Remaja?

Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/yHG6llFLjS0

Penyebab OCD tidak hanya satu aspek saja. Kepribadian yang perfeksionis bukanlah satu-satunya faktor risiko utama yang dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami gangguan mental OCD. Berikut adalah beberapa penyebab atau faktor yang dapat memicu OCD:

  1. Genetik Keluarga
    Penyebab atau faktor risiko yang paling besar dari OCD adalah dari genetik keluarga. Kamu mempunyai peluang yang lebih besar untuk menderita gangguan mental OCD jika salah satu anggota keluargamu ada yang mengalami masalah mental ini.
  2. Masalah di Otak
    Adanya cedera di kepala atau otak, tingkat aktivitas otak yang berlebih, atau kadar senyawa kimia serotonin di otak yang rendah dapat menjadi faktor yang meningkatkan risiko seseorang memiliki gangguan mental OCD.
  3. Kepribadian
    Tak bisa dipungkiri kalau salah satu penyebab peningkatan peluang seseorang mengalami OCD bisa dikarenakan faktor kepribadian. Orang-orang yang perfeksionis, memiliki rasa tanggung jawab yang sangat besar, atau sulit mengatasi kondisi yang penuh ketidakpastiaan, akan lebih tinggi risikonya mengalami gangguan mental OCD.
  4. Pengalaman Masa Kecil
    Pernah mengalami kekerasan fisik, seksual, atau emosional, ditelantarkan oleh orang tuanya, atau dirundung dapat berkontribusi menjadi faktor yang memperbesar peluang seseorang menderita masalah mental OCD.
  5. Gangguan Fisik dan Mental
    Beberapa masalah fisik dan mental ternyata dapat meningkatkan risikomu mengalami gangguan mental OCD, seperti infeksi bakteri streptococcus, sindrom Tourette, gangguan kecemasan sosial, depresi, dan ADHD.
  6. Stres atau Pengalaman Traumatis Tertentu
    Stres atau pengalaman traumatis yang berdampak besar atau berkepanjangan dapat memperbesar peluangmu menderita gangguan mental OCD. Stres yang berat bisa dirasakan di tiap aspek kehidupan, seperti sekolah, rumah, ataupun pekerjaan.

Apabila kamu merasa memiliki gejala dari gangguan mental OCD, kamu perlu mengunjungi tenaga profesional, seperti psikiater, psikolog, terapis, dan konselor, untuk mengikuti pemeriksaan yang menyeluruh.

Jangan langsung melabel diri dan merasa kalau penyebab OCD-mu adalah karena faktor kepribadian. Kamu tetap membutuhkan diagnosis resmi dari tenaga ahli.

Kamu juga bisa mencari tahu lebih banyak soal gangguan mental OCD dan informasi seputar kesehatan mental lainnya di grup Telegram Dear Senja. Klik link ini untuk bergabung dalam grup Telegram Dear Senja!

Referensi

Healthline. (2021). Everything You Need to Know About Obsessive-Compulsive Disorder. www.healthline(dot)com

NHS. (2019). Overview – Obsessive Compulsive Disorder (OCD). www.nhs(dot)uk

WebMD. (2022). Obsessive-Compulsive Disorder (OCD). www.webmd(dot)com


Yuk Share!

Leave a Reply

×

 

Hello!

Terimakasih sudah mengunjungi website Dear Senja. Ada yang bisa kami bantu?

× Contact Us On WhatsApp