Di zaman yang berteknologi maju dan modern, manusia dituntut untuk bisa menjadi lebih efisien dan efektif dalam bekerja. Tak heran kalau istilah ‘bekerja bagai kuda’ dan ‘bekerja membanting tulang’ selalu digaung-gaungkan oleh para pekerja kantoran demi memenuhi target harian, mingguan, atau bulanan mereka.
Tuntutan untuk tetap produktif menimbulkan tekanan pada psikis dan fisik yang jika terus-menerus dilakukan akan berujung pada burnout syndrome. Disadari atau tidak, sebenarnya banyak orang yang sudah atau pernah mengalami kondisi ini.
Orang yang mengalami burnout syndrome bisa tidak menyadari kalau dirinya sudah kewalahan dan terus memaksa dirinya untuk bekerja. Lantas, apa itu burnout syndrome dan apa saja ciri-ciri serta cara mengatasinya? Telusuri selengkapnya di bawah!
Baca juga: 10 Cara Menenangkan Hati dan Pikiran Menurut Psikologi
Apa Itu Burnout Syndrome?
Burnout syndrome adalah suatu kondisi di mana kamu sudah sangat kewalahan secara mental dan fisik akibat terus menerus terpapar situasi atau keadaan yang memicu stres atau tekanan yang tinggi. Sayangnya, burnout syndrome seringkali tidak disadari sampai akhirnya mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berbeda dengan rasa lelah atau stres biasa, burnout syndrome membuat penderitanya kesulitan untuk mengatasi stres atau tekanan yang terjadi sehari-hari. Orang yang mengalami kondisi ini dapat merasa tidak bersemangat untuk melakukan apapun dan hidupnya tidak berarti.
Orang-orang yang memiliki burnout syndrome juga cenderung memiliki pandangan hidup yang lebih pesimis dan merasa tidak ada harapan dalam hidupnya. Apabila tidak segera diatasi, burnout syndrome bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik, seperti berpotensi mengalami depresi, penyakit jantung, atau diabetes.
Tak hanya berpengaruh secara fisik dan mental, burnout syndrome justru dapat menurunkan performa dan produktivitas kerjamu, membuatmu kehilangan konsentrasi atau fokus, sulit membuat keputusan, serta tidak mampu berpikir dengan jernih.
Biasanya kondisi ini kerap kali dialami oleh orang-orang yang bekerja dalam lingkungan yang penuh stres dan tekanan, seperti dokter, perawat, dan wirausahawan. Seringnya mereka akan terus bekerja tanpa mempedulikan kebutuhan diri sendiri.
Selain itu, orang-orang yang memiliki kepribadian tipe A, selalu ingin memegang kendali, ambisius, atau yang perfeksionis mempunyai peluang yang lebih besar untuk mengalami burnout syndrome.
Sebenarnya, burnout syndrome tidak hanya diakibatkan oleh tekanan di kantor, tapi bisa juga karena mendengarkan berita buruk secara terus-menerus atau harus mengasuh atau merawat orang yang sedang sakit tiap harinya.
Ciri-Ciri Burnout Syndrome
Meskipun sudah tahu apa itu burnout syndrome, tapi tidak berarti kamu dapat dengan mudah menyadari gejala dari kondisi ini. Nah, supaya kamu tidak terjerumus ke dalam keadaan ini, kamu perlu tahu apa saja ciri-ciri burnout syndrome berikut ini:
- Mudah kesal, orang-orang yang mengalami burnout syndrome akan lebih sensitif dari biasanya dan mudah kesal karena hal-hal kecil yang dilakukan oleh orang sekitarnya
- Kecapean, burnout syndrome dapat menghabiskan energi fisik dan mentalmu yang pada akhirnya membuatmu merasa kewalahan dan tidak bersemangat
- Mengalami gangguan fisik, kamu akan merasa lebih mudah sakit, mempunyai daya tahan tubuh yang rendah, serta sering mengalami gangguan kesehatan, seperti insomnia, flu, sakit perut, atau sakit kepala
- Menarik diri, orang yang memiliki burnout syndrome akan merasa kewalahan dan pada akhirnya akan memilih untuk tidak bersosialisasi dengan teman atau kerabatnya
- Ingin lepas tanggung jawab, kalau kamu mempunyai burnout syndrome, kamu akan sering berfantasi ingin meninggalkan pekerjaanmu dan pergi ke suatu tempat yang jauh. Pada kasus yang parah, orang yang mengalami burnout syndrome akan mengadopsi perilaku yang tidak sehat, seperti mengonsumsi alkohol atau makanan secara berlebih
Baca juga: Sedang Galau? Coba 11 Cara Menghilangkan Stress di Pikiran Ini!
Cara Mengatasi Burnout Syndrome
Setelah mengetahui apa itu burnout syndrome dan apa saja gejalanya, selanjutnya kamu perlu tahu bagaimana cara menanggulangi dan mencegah kondisi ini. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari dan mengatasi burnout syndrome:
- Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat tidak hanya berperan untuk memelihara kesehatan tapi juga dapat mencegah serta mengatasi burnout syndrome. Oleh karena itu, kamu tetap perlu berolahraga setidaknya 30 menit tiap harinya, mengonsumsi makanan bergizi imbang, dan menerapkan pola tidur yang teratur. - Mencari Dukungan Sosial
Saat sedang kewalahan, jangan malu atau ragu untuk bercerita atau berkeluh kesah dengan orang-orang terdekatmu. Di sisi lain, orang terdekatmu bisa mengetahui bagaimana kondisimu dan memastikan kalau kamu masih bisa merawat dirimu atau kamu membutuhkan bantuan atau tidak. - Luangkan Waktu untuk Relaksasi Sejenak
Hidupmu tidak hanya dipenuhi dengan pekerjaanmu, kamu juga butuh waktu untuk rileks dari segala kepenatan yang kamu alami tiap harinya. Kamu bisa melakukan beragam aktivitas relaksasi, seperti yoga, meditasi, berjalan-jalan di taman, ataupun melakukan teknik pernapasan.
Kalau kamu sudah paham apa itu burnout syndrome, tentunya kamu sekarang sudah menyadari betapa seriusnya kondisi ini. Kamu sangat disarankan untuk mengunjungi tenaga profesional jika kamu mengalami burnout syndrome yang parah.
Referensi
Healthline. (2019). A Guide to Burnout. www.healthline(dot)com
Medical News Today. (2019). Burnout: Facing the Damage of ‘Chronic Workplace Stress’. www.medicalnewstoday(dot)com
WebMD. (2020). Burnout: Symptoms and Signs. www.webmd(dot)com