Hard skill adalah kemampuan yang pertama kali disebutkan dalam sebuah lowongan kerja. Adanya hard skill akan membuatmu dilirik oleh banyak perusahaan, apalagi kalau hard skill yang dimiliki jarang ditemukan atau sulit untuk diterapkan.
Memahami dan meningkatkan hard skill tentunya dapat meningkatkan produktivitas, kredibilitas, dan peluang karier di dunia kerja yang semakin kompetitif. Kalau belum terlalu paham apa itu hard skill, manfaat, serta cara melatihnya, kamu perlu membaca artikel ini!
Baca juga: Mana Yang Lebih Penting? Ini Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill!
Apa Itu Hard Skill?
Hard skill adalah kemampuan teknis yang berhubungan dengan suatu pekerjaan atau tugas tertentu. Kemampuan inilah yang biasanya akan tertera paling pertama di suatu lowongan kerja.
Seperti yang sudah disebutkan, hard skill berhubungan dengan suatu kemampuan spesifik tertentu yang diperlukan dalam suatu pekerjaan, misalnya skill pemograman, akuntansi, mengoperasikan traktor, desain grafis, dan sebagainya. Para recruiter akan mengecek resume atau CV calon pekerja untuk mengecek apakah hard skill yang dimiliki sudah sesuai dengan lowongan pekerjaan atau tidak.
Hard skill adalah sesuatu yang dapat dipelajari melalui pengalaman ataupun edukasi, seperti magang, perkuliahan, kursus online, ataupun pelatihan khusus. Setelahnya, kamu akan mendapatkan suatu lisensi gelar, atau sertifikasi yang menunjukkan kalau kamu sudah lulus dan mampu mengaplikasikan hard skill tersebut dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
Ada banyak contoh dari hard skill. Namun, secara garis besar, terdapat tujuh kategori hard skill, yaitu:
- Skill Komputer
Skill komputer meliputi kemampuan dalam mengoperasikan software atau hardware di komputer, seperti kemampuan menggunakan Microsoft Office, mengetahui cara menggunakan software–software tertentu, dan sebagainya. - Skill Analitis
Skill analisitis berhubungan dengan kemampuan untuk mengelola data, seperti data mining, riset, analisis data, menafsirkan data dan metrik, penggunaan Google Analytics atau Google Research Console, dan sebagainya. - Skill Marketing
Skill marketing meliputi kemampuan yang berhubungan dengan pemasaran, periklanan, penjualan barang, dan riset mengenai konsumen, seperti penggunaan media sosial untuk pemasaran produk atau jasa, pemahaman mengenai search engine optimization (SEO), email marketing, pemahaman mengenai conversation rate optimization (CRO) dan iklan pay per click (PPC), dan sebagainya. - Skill Teknikal
Skill teknikal meliputi kemampuan-kemampuan teknis mengenai teknologi, seperti bahasa pemograman, machine learning, computer-aided design (CAD), user interface design (UI), natural language processing (NLP), dan sebagainya. - Skill Komunikasi
Skill komunikasi tidak hanya merujuk pada komunikasi verbal, tapi juga non-verbal, seperti kemampuan menulis karya ilmiah atau proposal, copywriting, content writing, kemampuan berbahasa asing, dan sebagainya. - Skill Desain
Seperti namanya, skill desain berhubungan dengan desain, seperti kemampuan menyunting foto atau video, desain grafis, tipografi, animasi, desain interior, dan sebagainya. - Skill Tambahan Lainnya
Masih banyak kemampuan-kemampuan yang dicari oleh perusahaan yang tidak masuk dalam kategori di atas, seperti budgeting, kemampuan memperbaiki mobil, project management, dan sebagainya.
Baca juga: 7 Contoh Soft Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia Kerja
Apa Manfaat Hard Skill?
Hard skill adalah sesuatu yang wajib dimiliki oleh semua orang karena di dunia kerja, hard skill menjadi persyaratan utama dari suatu lowongan pekerjaan. Hard skill tidak hanya akan membantu memperbesar peluangmu di dunia kerja, tapi membuatmu memahami keahlian khusus yang kamu miliki dan apa saja kelebihan yang dapat kamu asah.
Hard skill tentunya tidak hanya bermanfaat di dunia kerja karena hard skill juga dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kemampuan memperbaiki mobil atau budgeting. Ini karena hard skill seringkali adalah kemampuan-kemampuan praktis yang umumnya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana Cara Meningkatkan Hard Skill?
Setelah mengetahui apa itu hard skill, tentunya kamu sudah paham kalau hard skill dapat dilatih atau dipelajari melalui jalur formal maupun non-formal.
Untuk jalur formal, kamu dapat mengikuti perkuliahan ataupun studi diploma. Sementara untuk jalur non-formal, kamu bisa menjalani pelatihan khusus, seminar, workshop, kursus online, magang, ataupun belajar secara otodidak atau dibawah supervisi orang yang sudah ahli..
Seusai menyelesaikan edukasi formal ataupun non formalmu, kamu akan mendapatkan gelar, sertifikasi, atau tanda bukti lainnya kalau kamu sudah berhasil menyelesaikan pembelajaranmu dan bisa mengaplikasikan hard skill-mu secara langsung.
Kalau memilih belajar secara otodidak, salah satu kendala yang dihadapi adalah kesulitan untuk membuktikan keahlianmu tanpa adanya tanda bukti, seperti sertifikasi ataupun gelar. Untungnya, hal ini bisa ditanggulangi dengan menambah pengalaman kerjamu di bidang tersebut karena selain tanda bukti, perusahaan juga akan mencari kandidat yang memiliki pengalaman kerja dalam hard skill tersebut.
Jangan patah semangat saat mempelajari hard skill tertentu karena dibutuhkan disiplin, konsistensi, dan waktu untuk bisa menguasai suatu hard skill. Namun, jangan lupa untuk melatih soft skill-mu saat sedang mengembangkan hard skill-mu karena recruiter akan mencari kandidat yang memiliki kedua kemampuan tersebut.
Kalau tertarik untuk memahami lebih lanjut mengenai pengembangan diri, kamu bisa bergabung dalam grup Telegram Dear Senja di sini.
Referensi
Investopedia. (2023). Hard Skills: Definition, Examples, and Comparison to Soft Skills. www.investopedia(dot)com
Tech Target. (n.d.). Hard Skills. www.techtarget(dot)com
Zety. (2023). What Are Hard Skills? Definition & Examples for Every Resume. www.zety(dot)com
