Komunikasi efektif adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan agar tidak ada miskomunikasi dan manusia adalah mahluk sosial yang pastinya akan selalu berkomunikasi dan berinteraksi dengan satu sama lainnya.
Meskipun terdengar mudah, tapi tidak banyak orang yang bisa berkomunikasi secara efektif. Untungnya, kamu tetap bisa mempelajari dan menerapkannya. Ingin tahu apa itu komunikasi yang efektif dan cara mempraktikkannya? Baca selengkapnya di bawah!
Baca juga: Apa Itu Komunikasi Asertif? Berikut Definisi dan Contohnya
Apa Itu Komunikasi Efektif?
Komunikasi efektif adalah gaya komunikasi yang meliputi saling membagi informasi, ilmu, atau opini dengan orang lain secara jelas dan dapat dipahami. Oleh karena itu, komunikasi yang efektif adalah sesuatu yang bersifat dua arah di mana kedua pihak harus bisa saling mengerti satu sama lainnya.
Umumnya, orang-orang selalu mengira kalau komunikasi adalah sesuatu yang satu arah di mana kita hanya menyampaikan opini atau informasi yang dimiliki. Padahal, komunikasi yang efektif adalah hal yang bersifat dua arah dan meliputi pengertian dari kedua belah pihak.
Saat berkomunikasi secara efektif, non-verbal ataupun verbal, maka kamu dan lawan bicaramu bisa memahami satu sama lainnya secara jelas, benar, dan lengkap. Sekilas, komunikasi yang efektif terlihat sebagai sesuatu yang sepele, padahal gaya komunikasi ini akan sangat membantumu dalam kehidupan sehari-hari.
Ada banyak hal yang bisa mencegahmu untuk berkomunikasi secara efektif, seperti bahasa tubuh yang tidak konsisten atau negatif, berbicara saat sedang stres atau kalut, atau sedang tidak bisa fokus berkomunikasi dengan lawan bicaramu.
Tujuan Komunikasi Efektif
Tujuan dari komunikasi yang efektif adalah agar orang lain bisa memahami apa yang ingin kamu utarakan secara benar dan tanpa ada miskomunikasi. Selain itu, komunikasi yang efektif juga bertujuan untuk membuatmu dapat dengan mudah memahami apa yang lawan bicaramu ingin sampaikan.
Komunikasi yang efektif akan sangat berguna dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari lingkup pekerjaan, pertemanan, sampai hubungan dengan pasangan.
Ketika menerapkan komunikasi yang efektif, kamu akan menyadari kalau kualitas relasimu dengan orang sekitar akan meningkatkan dan kalian akan lebih bisa memahami satu sama lainnya. Ada banyak manfaat dari mempraktikkan komunikasi yang efektif, seperti:
- Dapat mempersuasi orang lain untuk membeli produk atau memakai jasamu
- Mempertahankan hubungan dengan rekan kerja dan meningkatkan kerja sama antar anggota tim
- Membuka banyak peluang-peluang baru melalui koneksi dengan orang lain
- Memiliki hubungan yang lebih akrab dengan teman dan keluarga
- Bisa membangun relasi dengan cepat dan mudah bersama orang yang baru dikenal
- Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dan konflik
Bagaimana Cara Menerapkan Komunikasi yang Efektif?
Nah, untuk bisa meraup keuntungan dari komunikas yang efektif, kamu harus tahu dulu bagaimana cara mempraktikkan gaya komunikasi ini. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk berkomunikasi secara efektif:
1. Ketahui Latar Belakang Lawan Bicara
Komunikasi yang efektif meliputi kamu memahami seperti apa lawan bicaramu. Kalau kamu ingin supaya pemikiran atau perasaanmu dimengerti, kamu harus tahu dulu seperti apa lawan bicaramu. Misalnya, usia, ras, pendidikan, ataupun pekerjaannya.
Kamu tidak perlu menginterogasi lawan bicaramu, cukup ajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut secara casual dengan tujuan untuk mengenal mereka.
Dengan memahami latar belakang lawan bicaramu, kamu akan bisa mengatur seperti apa cara berkomunikasi yang efektif dengannya. Contohnya, saat berbicara dengan orang yang lebih muda, kamu bisa berkomunikasi dengan bahasa yang lebih santai dan memakai jargon-jargon masa kini.
2. Sampaikan Pemikiran dan Perasaan Secara Jelas
Nah, inti dari komunikasi yang efektif adalah menyampaikan pendapatmu secara jelas dan lengkap. Kamu tidak perlu bertele-tele atau memberikan penjelasan secara berlebih. Sampaikan semuanya apa adanya dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
Hindari berkomunikasi dengan lawan bicaramu saat kamu sedang dalam kondisi yang emosional. Berikan jeda waktu terlebih dahulu sebelum kamu berbicara dengannya. Pastikan kalau lawan bicaramu juga bisa diajak untuk berdiskusi.
3. Perhatikan Gestur Tubuh
Kebanyakan orang hanya akan berfokus pada perkataan yang akan mereka sampaikan tapi lupa untuk memperhatikan bahasa atau gestur tubuh mereka. Padahal, komunikasi yang efektif juga perlu fokus pada bahasa tubuh.
Tidak ada gunanya menyampaikan opinimu jika tubuhmu memperlihatkan kalau kamu tidak percaya diri, tidak peduli, mengintimidasi, atau cemas. Orang-orang akan langsung menujukkan respon yang negatif meskipun pendapatmu terdengar menarik.
Hindari memperlihatkan gestur tubuh yang negatif, seperti berkacak pinggang, menyilangkan tangan di depan dada, menggigit-gigit bibir, membungkuk, memperlihatkan ekspresi wajah yang terlihat bosan, atau mengetuk-ngetukkan tangan atau kaki.
Sebaiknya, tegakkan badan saat berbicara untuk memperlihatkan kalau kamu percaya diri dengan apa yang akan kamu sampaikan. Ketika lawan bicaramu berbicara, condongkan sedikit badanmu ke depan dan biarkan telapak tanganmu terbuka.
Selain itu, kamu juga bisa sesekali mengangguk ketika lawan bicaramu sedang menyampaikan opininya untuk menunjukkan kalau kamu sedang menyimak apa yang ia katakan.
3. Terapkan Active Listening
Mendengarkan merupakan salah satu bagian yang penting dalam komunikasi yang efektif. Oleh karena itu, komunikasi yang efektif adalah sesuatu yang juga memerlukan teknik mendengarkan yang baik atau active listening.
Mendengarkan apa yang lawan bicaramu katakan tidak hanya sekedar menyimak tapi juga mencoba memahami bagaimana sudut pandang mereka. Saat kamu mencoba melakukan active listening, jangan memotong lawan bicaramu, biarkan mereka menyelesaikan perkataannya.
Setelahnya, jangan menghakimi atau mengkritik pandangan mereka. Cobalah untuk berempati dengan apa yang sedang disampaikan oleh lawan bicaramu. Jangan lupa untuk menunjukkan gestur tubuh yang terbuka dan positif selama mendengarkan mereka.
Selain menyimak apa yang mereka katakan, kamu juga perlu mengobservasi dan peka dengan bahasa tubuh yang ditampilkan oleh lawan bicaramu. Misalnya, lawan bicaramu berkata bahwa ia setuju denganmu tetapi bahasa tubuhnya memperlihatkan bahwa ia tidak setuju, seperti menyilangkan lengannya di depan dada atau nada suaranya terdengar sarkastik.
4. Berikan Respon yang Tepat
Saat lawan bicaramu sudah selesai berbicara, maka kamu bisa meresponi apa yang sudah ia katakan. Komunikasi yang efektif tidak hanya meliputi mendengarkan dan berbicara, tetapi juga menanggapi apa yang dikatakan oleh lawan bicaramu.
Pertama-tama, rangkumlah terlebih dahulu apa yang telah dikatakan oleh lawan bicaramu agar ia tahu bahwa kamu menyimak apa yang telah ia sampaikan dan menghindari miskomunikasi. Setelahnya, sampaikan pendapatmu tanpa menghakiminya.
Kamu tidak harus selalu setuju dengan pendapat lawan bicaramu, tapi jangan sampai kamu terkesan menggurui, mengkritik, atau memaksanya untuk mengikuti pola pikirmu. Kalian bisa tetap agree to disagree tanpa memantik konflik.
5. Pilih Metode Komunikasi yang Tepat
Media kamu berinteraksi dengan lawan bicara juga tak kalah pentingnya dalam komunikasi yang efektif. Kamu harus bisa memilih metode komunikasi yang tepat.
Misalnya, jika apa yang ingin kamu sampaikan bisa diberitahukan secara singkat dan efisien melalui chat, maka kamu tidak perlu mengajak lawan bicaramu untuk video call atau bertemu tatap muka.
Baca juga: Ini Penjelasan Kecerdasan Interpersonal Menurut Para Ahli!
Ingin tahu lebih banyak soal cara berkomunikasi yang efetif dan asertif? Bergabunglah dalam grup Telegram Dear Senja melalui tautan ini!
Referensi
Cousera. (2022). What Is Effective Communication? Skills for Work, School, and Life. www.cousera(dot)org
HelpGuide. (2022). Effective Communication. www.helpguide(dot)org
Psychology Today. (2020). 5 Essential Strategies for Effective Communication. www.psychologytoday(dot)com
