Mengenal gangguan mental OCD
Yuk Share!

Gangguan mental OCD atau obsessive mental disorder adalah salah satu masalah mental yang sering dihubungkan dengan obsesi terhadap kebersihan dan kerapihan. Gangguan mental ini semakin sering terdengar sejak pandemi yang membuat orang-orang makin cemas akan kebersihan dan kesehatan.

Namun, gangguan mental OCD tidak hanya sekedar menyangkut kebersihan dan kerapihan saja, lho! Kalau kamu ingin mengetahui lebih jauh mengenai definisi dan gejala gangguan mental OCD, kamu bisa memahaminya lebih lanjut melalui artikel ini!

Baca juga: Menurut Psikologi, Anxiety Disorder Adalah Gangguan Kecemasan?

Definisi OCD (Obsessive Compulsive Disorder) Menurut Para Ahli:

1. OCD Menurut Carl Westpal

Seorang psikiater Jerman, Carl Westphal, pada tahun 1877, memberi dunia definisi terpisah untuk gejala terkait OCD. Definisi Westphal menguraikan dua fitur utama OCD — pikiran obsesif dan perilaku kompulsif — dan menyoroti bagaimana kehadiran mereka menyebabkan kecemasan pasien meningkat.

2. OCD Menurut Sigmund Freud

Bapak psikoanalisis, Sigmund Freud melihat perilaku OCD kompulsif sebagai akibat dari konflik internal. Dia pertama kali menyebut OCD sebagai “zwangsneurose“, atau “neurosis kecemasan/ anxiety neurosis“, pada tahun 1895, dalam makalah yang berfokus pada kecemasan.

Menurut Freud, beberapa individu berjuang untuk berdamai dengan rahasia gelap, keinginan tabu, dan realita. Keinginan-keinginan ini terinternalisasi ke dalam alam bawah sadar dan dengan rasa frustrasi yang terpendam, akhirnya terwujud dalam dorongan tak terkendali untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak logis.

Apa Itu Gangguan Mental OCD dan Penyebabnya?

Mencuci tangan bentuk dari OCD
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/kDxqbAvEBwI

Gangguan mental OCD adalah salah satu masalah mental yang ditandai dengan adanya obsesi atau pemikiran yang terus bermunculan dan tidak dapat dikendalikan. Pemikiran tersebut mengharuskan penderitanya untuk melakukan suatu perilaku tertentu secara kompulsif dan berulang.

Gangguan mental OCD adalah masalah mental yang dapat timbul pada pria, wanita, maupun anak-anak. Seringnya, gangguan mental OCD mulai terlihat saat usia dewasa muda.

Pemikiran atau obsesi yang timbul akibat OCD adalah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan dan tidak diinginkan. Penderitanya tahu bahwa pemikiran tersebut tidak masuk akal atau tidak benar, tetapi apabila obsesi tersebut tidak dilakukan, maka mereka akan terus-menerus merasa bersalah, tidak nyaman, atau cemas.

Pada akhirnya, penderita OCD akan melaksanakan pemikiran tersebut secara kompulsif untuk mengatasi rasa cemas yang dirasakan dan menghindari ketakutan kalau pemikiran mereka akan menjadi kenyataan. Biasanya pemikiran-pemikiran tersebut bisa menyangkut kebersihan atau kerapihan.

Sebenarnya ada banyak contoh obsesi yang dapat timbul karena OCD, misalnya pemikiran untuk mengecek pintu rumah berkali-kali meskipun penderita yakin sudah mengunci pintu dan orang lain juga sudah melihat penderita menguncinya.

Gejala OCD

Sticky notes tersusun rapi bukan gejala gangguan mental OCD
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/-nz-GTuvyBw

Kamu mungkin sering mendengar seseorang menyatakan dirinya mengalami OCD karena sangat terpaku dengan kebersihan dan kerapihan, padahal itu bukanlah gejala gangguan mental OCD.

Sayangnya, banyak orang yang mendiagnosis atau sembarangan melabel diri mereka memiliki OCD hanya karena satu atau dua aspek saja. Masalah mental ini tentunya tidak hanya sekedar ditandai dengan keinginan untuk membersihkan barang kotor atau menata meja kerja dengan sempurna saja.

Gejala utama dari gangguan mental OCD adalah adanya obsesi dan perilaku kompulsif. Obsesi pada penderita OCD adalah pemikiran-pemikiran yang tidak bisa dikontrol dan tidak diinginkan.

Pemikiran-pemikiran tersebut akan terus-menerus muncul meskipun penderita OCD sudah berusaha menekannya. Bahkan, pemikiran tersebut membuat penderitanya yakin kalau mereka tidak melakukannya maka hal buruk akan terjadi.

Misalnya, jika mereka tidak membasuh ulang tubuh mereka setelah mandi, maka kuman dan kotoran akan tetap menempel serta berpotensi menjadi bibit penyakit untuk dirinya serta orang terdekatnya. Contoh lain dari obsesi OCD dapat berupa:

  • Takut menyebutkan sesuatu yang salah atau melukai orang lain
  • Ingin semua benda yang dimiliki tertata rapi atau dalam pola tertentu
  • Khawatir akan kesehatan dan keselamatan diri serta orang terdekatnya
  • Takut melukai diri sendiri atau orang lain
  • Takut membuang barang-barang lama yang sudah tidak digunakan
  • Adanya pemikiran yang berbau seksual atau kekerasan
  • Ada gambar, suara, atau kata-kata tertentu yang terus-menerus muncul di pikiran

Baca juga: 6 Faktor & Penyebab OCD (Obsessive Compulsive Disorder) OCD Pada Orang Dewasa & Remaja

Obsesi-obsesi liar tersebutlah yang membuat penderita gangguan mental OCD akhirnya melakukan perilaku-perilaku yang kompulsif secara berulang dan terjebak dalam lingkaran setan yang diawali dengan adanya obsesi dalam benak. Contohnya:

  • Mengumpulkan benda-benda tertentu sampai menumpuk di rumah
  • Mencuci tangan atau mandi secara berulang-ulang
  • Menyentuh sesuatu dalam jumlah tertentu
  • Menyusun benda-benda dalam pola tertentu

Ketika aksi yang dilakukan tidak sesuai dengan pemikirannya, maka penderita OCD akan mengulanginya kembali sampai sesuai dengan obsesinya.

Pikiran orang yang mengalami OCD akan terfokus mengulangi apa yang telah dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan lain yang diperbuat. Mereka juga akan sering bertanya secara berulang ke orang lain untuk meyakinkan dirinya.

Meskipun obsesi dan perilaku kompulsif adalah gejala yang paling terlihat dari OCD, tapi tidak semua penderita masalah mental ini mempunyai obsesi dan melakukan perilaku yang kompulsif. Ada yang hanya memiliki satu dari keduanya saja.

Orang yang mempunyai gangguan mental OCD dapat mengalami obsesi setiap hari atau bahkan jam. Apa yang mereka rasakan adalah sesuatu yang berkepanjangan dan mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.

Cara Mengobati Gangguan Mental OCD

Konsultasi dengan ahli tenaga medis merupakan solusi dari OCD
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/F9DFuJoS9EU

1. Ahli Professional

Gangguan mental OCD bukanlah sesuatu yang dapat ditangani tanpa bantuan tenaga profesional, seperti psikiater, psikolog, terapis, dan konselor. Apabila kamu merasa memiliki gejala dari OCD, kamu sangat dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ke tenaga ahli.

Cara mengobati OCD hanya untuk mengatasi gejala-gejala yang timbul akibat masalah mental tersebut. Ketika seseorang didiagnosis mempunyai OCD, maka tenaga profesional biasanya akan menganjurkan gabungan medikasi dan psikoterapi.

2. Pengobatan

Obat-obatan yang umumnya diberikan dapat berupa SSRI, obat antipsikosis, obat antidepresan, dan reseptor antagonis NMDA. Sementara itu, psikoterapi yang biasanya direkomendasikan dapat berupa terapi perilaku kognitif (OCD), mindfulness-based cognitive therapy, atau exposure and response prevention (ERP).

3. Teknik Relaksasi

Penderita gangguan mental OCD juga disarankan untuk melakukan teknik-teknik relaksasi, seperti yoga, meditasi, dan pijat, untuk mengurangi rasa cemas dan gejala dari masalah mental ini.

Kamu juga bisa mencari tahu lebih lanjut mengenai gangguan mental OCD dengan bergabung di grup Telegram Dear Senja! Masuk ke grup Telegram Dear Senja melalui tautan ini!

Referensi

Healthline. (2021). Everything You Need to Know About Obsessive-Compulsive Disorder. www.healthline(dot)com

NHS. (2019). Overview – Obsessive Compulsive Disorder (OCD). www.nhs(dot)uk

WebMD. (2022). Obsessive-Compulsive Disorder (OCD). www.webmd(dot)com

Summary
Gangguan Mental OCD: Definisi, Gejala, dan Mengatasinya
Article Name
Gangguan Mental OCD: Definisi, Gejala, dan Mengatasinya
Description
Gangguan mental OCD adalah masalah mental yang dapat timbul pada pria, wanita, maupun anak-anak. Seringnya, gangguan mental OCD mulai terlihat saat usia dewasa muda.
Author
Publisher Name
Dear Senja
Publisher Logo

Yuk Share!

Leave a Reply

×

 

Hello!

Terimakasih sudah mengunjungi website Dear Senja. Ada yang bisa kami bantu?

× Contact Us On WhatsApp