Sulit berkata ‘tidak’ atau bahkan selalu melakukan apapun untuk menyenangkan teman atau keluarga? Ada kemungkinan kamu adalah seorang people pleaser. People pleaser adalah istilah yang sering didengar dan menjadi label bagi orang-orang yang selalu ingin memenuhi keinginan orang lain sampai mengorbankan dirinya sendiri.
Sayangnya, banyak orang yang sebenarnya tidak sadar kalau selama ini dirinya adalah seorang people pleaser. Lantas, apa itu people pleaser dan apa saja ciri-cirinya dan bagaimana cara untuk berhenti menjadi seorang people pleaser? Telusuri selengkapnya di bawah!
Baca juga: Emotional Blackmail: Saat Emosi Dijadikan Senjata
Apa Itu People Pleaser?
People pleaser adalah orang-orang yang menempatkan kebutuhan orang lain di atas dirinya. Para people pleaser rentan merasa cemas, depresi, dan stres karena mereka berusaha untuk melakukan segala cara untuk menyenangkan orang lain.
Meskipun disukai oleh banyak orang karena terlihat ramah dan baik hati, tetapi para people pleaser adalah orang-orang yang sulit untuk mengutamakan dirinya. Mereka sangat peka terhadap kebutuhan orang lain, tetapi jarang memperhatikan dan memenuhi kebutuhannya sendiri.
Pada dasarnya, para people pleaser adalah pribadi yang yang mudah berempati dengan orang lain dan mampu menangkap emosi yang dirasakan oleh orang sekitarnya. Mereka juga adalah sosok yang peduli dan pengertian.
Akan tetapi, di balik sifat-sifat positif yang dimiliki oleh para people pleaser, mereka cenderung memiliki gambaran terhadap diri yang buruk, terlalu perfeksionis, memiliki hasrat untuk overachieve, serta mempunyai keinginan untuk mengendalikan segala sesuatunya.
Sayangnya, perilaku ini dapat berujung ke masalah kesehatan mental, seperti codependency, gangguan kepribadian bipolar, gangguan kecemasan, depresi, dan avoidant personality disorder.
Para people pleaser akan merasa tertekan, tidak bahagia, dan stres karena mereka terus-menerus berusaha untuk membuat orang lain senang dengan mengorbankan kebutuhan serta keinginan mereka.
Pada akhirnya, para people pleaser akan rentan mengalami burnout dan memiliki banyak kemarahan serta kecemasan yang terpendam. Mereka juga cenderung lebih mudah menyerah, merasa tidak nyaman dengan dirinya, mudah dimanfaatkan, dan kurang bisa memahami serta mengenali dirinya sendiri.
Penyebab Seseorang Bisa Menjadi People Pleaser
Alasan kenapa para people pleaser sangat gencar ingin menyenangkan orang lain adalah karena mereka ingin mendapatkan penerimaan dari orang-orang sekitarnya untuk mempertahankan hubungannya dengan mereka.
Namun, apa yang membuat para people pleaser sangat mendambakan apresiasi serta penerimaan dari orang sekitarnya? Nah, ada banyak penyebab dari people pleaser, seperti:
- Merasa insecure kalau orang-orang akan meninggalkannya jika ia menolak permintaan orang lain atau membuat orang sekitarnya tidak senang
- Pernah mengalami pengalaman yang traumatis yang membuatnya berusaha untuk menyenangkan orang lain agar tidak menerima perlakuan yang tidak menyenangkan, seperti pernah mendapatkan kekerasan secara emosional ataupun fisik saat kecil
- Menggantungkan keberhargaan dirinya pada orang lain
- Tidak percaya diri dan terus-menerus membutuhkan afirmasi dan penerimaan dari orang sekitarnya
- Ingin hidupnya sempurna sehingga ia berusaha untuk bisa memenuhi kebutuhan orang-orang di sekitarnya
Baca juga: Apa Itu Love Bombing? Yuk Simak Penjelasan dan Cirinya di Sini!
Ciri-ciri People Pleaser
Sekilas, setelah membaca apa itu people pleaser, seharusnya banyak para people pleaser yang menyadari perilaku mereka yang tidak sehat. Nyatanya, mereka sering tidak menyadari atau bahkan merasa apa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang baik.
Nah, untuk bisa menyadarinya, tentunya kamu perlu tahu ciri-ciri people pleaser terlebih dahulu untuk bisa menentukan apakah perilaku yang selama ini kamu lakukan termasuk people pleasing atau tidak. Berikut adalah beberapa tanda-tanda dari people pleaser:
1. Selalu Setuju dengan Pendapat Orang
Hal utama dari people pleaser adalah dia akan selalu setuju dengan pendapat orang, hal ini terjadi karena seorang people pleaser hanya ingin mendapatkan validasi dan kekaguman dari orang yang disetujui bukan setuju akan pendapat mereka.
2. Meminta Maaf Meski Bukan Kesalahannya
Seorang people pleaser seringkali merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain. Ketika seseorang merasa salah, seorang people pleaser akan ikut merasa bersalah atau takut bahwa dirinya inti dari masalah tersebut.
3. Tidak Bisa Berkata Tidak
Ketika diminta bantuan oleh orang lain, seorang people pleaser cenderung akan menjawab iya atau akan membuat beragam alasan dibanding mengucapkan “tidak”.
4. Mengubah Sikap Sesuai dengan Pergaulan
Seorang people pleaser akan melakukan segala hal untuk menjauhi konflik, salah satunya adalah “berakting” untuk menyamakan frekuensi teman dan/atau kelompok pergaulannya.
5. Harga Diri Bergantung dari Pendapat Orang Lain
Ketergantungan akan validasi dan apresiasi orang lain, tinggi rendahnya harga diri seorang people pleaser akan dipengaruhi kedua hal tersebut.
Baca juga: Sulit Berkata Tidak? Ini 10 Cara untuk Berhenti Menjadi People Pleaser
Dampak Menjadi People Pleaser
Ada waktunya untuk kamu menjadi people pleaser dan ada waktunya kamu untuk menjadi dirimu sendiri. Jika kamu terus menerus menyenangkan orang lain tanpa memikirkan dirimu sendiri, kamu akan kehilangan jati diri dan harga dirimu sendiri! Selain itu ini dampaknya jika kamu selalu menjadi people pleaser:
1. Kurangnya waktu untuk mengurus diri
Menjadi people pleaser artinya kamu selalu menyempatkan waktu untuk bertemu dengan orang-orang. Lama-kelamaan kamu akan menerima tekanan untuk menyenangkan orang secara terus menerus sehingga kamu sakit secara fisik dan mental.
2. Menumpuk Kebencian
Keseringan “berakting” untuk berbaur dan menyenangkan teman yang tidak sesuai denganmu akan membuatmu menahan amarah dan memupuk kebencian, ketika sudah tidak bisa ditahan kamu akan menjadi mudah frustasi. Sebaiknya kamu mulai jujur dan mengatakannya secara terus terang.
3. Tidak bisa menikmati waktu sendiri
Hal ini dapat terjadi karena stres yang sudah kamu simpan ketika menjadi people pleaser setiap saat. Ketika hendak menikmati waktu sendiri, kamu akan sulit menikmati moment tersebut akibat dari rasa stres tersebut.
Cara Berhenti Menjadi People Pleaser
1. Evaluasi
Coba untuk nafas lalu mengevaluasi diri tentang seberapa lama dan banyak kamu menjadi people pleaser setelah itu kamu bisa tentukan siapa saja yang pantas untuk kamu menjadi people pleaser.
2. Memahami batasan energi
Mulai memahami seberapa lama kamu dapat menuruti permintaan seseorang dan memahami seberapa kuat energimu untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
3. Melatih berkata tidak
Boleh kok untuk berkata “tidak” ketika kamu sedang dalam situasi yang tidak bisa membantu ataupun dalam keadaan kamu sedang menikmati waktu untukmu sendiri.
People pleaser adalah sosok yang terlihat bahagia dan selalu ada untuk orang sekitarnya, tetapi di balik semua itu, mereka bisa jadi memendam kebencian terhadap dirinya maupun orang lain. Apabila kamu memiliki masalah people pleasing yang parah, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli, seperti konselor, terapis, psikolog, ataupun psikiater.
Sedang dalam perjalanan untuk mengembangkan diri? Kamu bisa bergabung dalam grup Telegram Dear Senja untuk mendapatkan lebih banyak informasi mengenai kesehatan mental dan pengembangan diri. Join grup Telegram Dear Senja di sini!
Referensi
Psychology Today. (2017). 10 Signs You’re a People Pleaser. www.psychologytoday(dot)com
Smitha Bhandari, MD (2024). What is a people pleaser
Verywell Mind. (2022). How to Stop Being a People-Pleaser. www.verywellmind(dot)com
WebMD. (2021). What Is a People Pleaser?. www.webmd(dot)com