Seorang pria terlihat seperti psikopat adalah
Yuk Share!

Mungkin kamu sering mendengar kalimat “Psikopat”, mulai dari film sampai berita nyata, keberadaan psikopat tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Psikopat selalu identik dengan pembunuh berdarah dingin, tetapi sebenarnya mereka tidak selalu harus dalam bentuk sosok pembunuh berantai.

Tidak hanya itu, kata ‘psikopat’ sering tertukar-tukar dengan kata ‘sosiopat‘ yang merupakan dua jenis istilah yang berbeda. Lantas, apa itu psikopat dan apa saja ciri-cirinya?

Baca juga: Gangguan Kepribadian Antisosial: Definisi, Tanda & Gejalanya

Apa Itu Psikopat?

Ketahui Seputar Psikopat adalah Penyebab, ciri ciri dan cara mengatasinya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/YkFYP_zAT6k

Psikopat adalah istilah untuk menggambarkan orang-orang yang memiliki masalah mental antisocial personality disorder (ASPD). Biasanya orang yang memiliki ASPD atau psikopat ditandai dengan adanya pola perilaku yang manipulatif ke orang lain atau melanggar hak orang lain.

Meskipun dikenal sebagai antisocial personality disorder, tidak berarti psikopat adalah seseorang yang pemalu dan penyendiri. Kata ‘antisocial‘ pada istilah ASPD sebenarnya merujuk pada orang-orang yang menyimpang dari aturan sosial atau melakukan perilaku yang tidak umum secara normal sosial.

Biasanya, masalah ASPD lebih sering dialami oleh pria daripada wanita dan muncul di sekitar usia 15 tahun. Namun, diagnosis ASPD hanya bisa diberikan jika seseorang sudah berusia di atas 18 tahun. Anak-anak yang menunjukkan ciri-ciri psikopat akan diberikan diagnosis masalah mental conduct disorder.

Gangguan ASPD dikategorikan sebagai gangguan kepribadian kluster B yang ditandai dengan perilaku yang berlebihan, emosional, tidak beraturan, atau dramatis. Selain ASPD, gangguan kepribadian narsistik, gangguan kepribadian histrionik, dan gangguan kepribadian ambang juga masuk dalam kategori gangguan kepribadian kluster B.

Penyebab Seseorang Menjadi Psikopat

Psikopat adalah gangguan mental untuk orang orang yang menyimpang dari aturan sosial, seseorang bisa menjadi psikopat karena beberapa kemungkinan seperti :

1. Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan salah satu kemungkinan, orang tua yang memiliki gangguan mental dapat memberi warisan genetik, salah satunya adalah psikopat.

2. Faktor Trauma

Biasanya adanya kekerasan yang dialami saat masih kecil sehingga menjadi trauma, hal ini dapat menjadi pemicu dari seseorang menjadi psikopat.

Meskipun sering diasosiasikan sebagai orang-orang yang dapat membunuh atau menyakiti orang lain, tapi tidak selamanya orang-orang yang memiliki ASPD adalah seorang kriminal karena mereka juga bisa bekerja seperti biasa dan mencapai kesuksesan di berbagai bidang, seperti politik, bisnis, hukum, ataupun entertainment.

Ciri-ciri Psikopat

Seorang wanita memegang wajah dengan ekspresi gelisah
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/-d3_Ez5pKss

Kalau di film-film, para psikopat adalah pribadi yang misterius atau yang seringnya terlihat bisa berbaur dengan orang sekitarnya. Namun, ternyata ada beberapa ciri-ciri psikopat yang bisa kamu kenali jika jeli seperti:

  1. Tidak menghargai atau bahkan melanggar hak orang lain
  2. Cenderung melakukan hal-hal yang riskan dan memiliki konsekuensi yang berbahaya secara impulsif
  3. Sering bermasalah dengan hukum
  4. Selalu butuh stimulasi untuk merasa ‘lebih hidup’
  5. Sering mengekspresikan kemarahan atau kesombongan
  6. Melakukan perilaku yang bertentangan dengan norma sosial
  7. Memanipulasi atau melukai orang lain
  8. Mudah kesal dan cenderung agresif, misalnya suka memulai perkelahian
  9. Terlihat dingin atau tidak ekspresif
  10. Tidak dapat membedakan hal yang benar dan yang salah
  11. Sering berbohong
  12. Cenderung menetapkan tujuan yang tidak realistis dan ingin mencapainya secara instan
  13. Narsistik
  14. Memiliki pandangan tentang diri sendiri yang berlebihan yang membuat mereka merasa berada di atas segala aturan
  15. Impulsif dan sulit mengatur perencanaan
  16. Menipu orang lain demi kepentingan diri sendiri
  17. Kurang bisa merasakan rasa bersalah dan rasa empati
  18. Tidak mempedulikan tanggung jawab dan keamanan diri sendiri maupun orang lain

Tentunya ciri-ciri psikopat di atas tetap perlu didukung dengan diagnosis resmi dari tenaga profesional. Tenaga ahli akan mengecek karakteristik orang yang dicurigai memiliki ASPD, mewawancarai orang di sekitarnya, dan memberikan serangkaian tes untuk memeriksa kondisi kesehatan mentalnya.

Baca juga: Apa Itu Skizofrenia? Ini Ciri, Penyebab, & Cara Mengobatinya!

Cara Mengatasi Gangguan Psikopat

Cara mengatasi psikopat
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/h73jxsQwecc

Meskipun masalah ASPD bukanlah sesuatu yang dapat disembuhkan secara total tapi para psikopat tetap dapat menanggulangi gejala dari gangguan mental ini, seperti perasaan impulsif dan agresif.

Umumnya, dokter akan merekomendasikan penderita ASPD untuk mengonsumsi medikasi tertentu dan mengikuti psikoterapi. Teknik psikoterapi akan membantu para psikopat untuk menyadari masalah yang bisa timbul akibat ASPD dan mempelajari cara-cara yang efektif untuk menanggulangi gejalanya.

Di sisi lain, medikasi yang biasanya akan diberikan oleh tenaga ahli adalah antipsikosis, antidepresan, dan antikejang.

Sekilas orang-orang psikopat terlihat akan selamanya seperti itu. Kenyataannya, ASPD bisa berkurang seiring bertambahnya usia dan dapat diatasi gejala-gejalanya. Penderita ASPD dapat mulai merasa berkurangnya gejalanya pada usia sekitar 35 tahun.

Apabila kamu atau kerabat nampaknya memiliki masalah ASPD dan berpotensi menjadi psikopat, jangan sungkan untuk mengujungi tenaga ahli, seperti psikolog, terapis, psikiater, atau konselor.

Psikopat VS. Sosiopat

Tangan menggengam pisau lipat menandakan psikopat
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/RUe01V7ECGI

Selain psikopat, isitilah lain yang sering terdengar adalah sosiopat. Masyarakat sering menyamakan kedua istilah ini, padahal psikopat dan sosiopat memiliki defenisi yang berbeda. Para psikopat umumnya tidak merasakan empati dan masih bisa berperilaku normal serta beradaptasi dalam masyarakat.

Berbeda dengan sosiopat, mereka masih dapat merasakan sedikit rasa empati, tapi memiliki kesulitan untuk berperilaku normal dalam masyarakat.

Para sosiopat juga lebih impulsif dan emosional daripada para psikopat. Kadang kala sosiopat juga menyadari kalau perilaku mereka salah tapi tetap berusaha mencari berbagai alasan untuk membenarkannya.

Referensi

Healthline. (2022). What Is a Psychopath?. www.healthline(dot)com

Medical News Today. (2020). What Is a Psychopath?. www.medicalnewstoday(dot)com

Verywell Mind. (2022). What Is a Psychopath?. www.verywellmind(dot)com


Yuk Share!

Leave a Reply

×

 

Hello!

Terimakasih sudah mengunjungi website Dear Senja. Ada yang bisa kami bantu?

× Contact Us On WhatsApp