Apa Itu Tantrum pada Anak? Ini Penjelasan, Penyebab, dan Cara Mengatasainya
Yuk Share!

Hal yang wajar kalau anak-anak yang masih dalam masa perkembangan menjadi rewel dan kerap kali ngambek kalau tidak dituruti kemauannya. Namun, apa jadinya kalau kerewelan dan tangisan tersebut muncul dalam bentuk ledakan-ledakan amarah?

Ledakan-ledakan kemarahan inilah yang sering disebut sebagai tantrum pada anak dan menjadi suatu tantangan berat bagi para orang tua. Namun, sebenarnya apa itu tantrum pada anak dan apa penyebabnya, serta cara mengatasinya? Ketahui jawabannya di bawah!

Baca juga: Down Syndrome: Definisi, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Apa Itu Tantrum pada Anak?

Apa Itu Tantrum pada Anak? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasainya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/cDjVQiBxiMc

Tantrum pada anak adalah cara anak mengekspresikan amarah dan rasa frustrasi mereka secara agresif. Biasanya tantrum dapat terlihat dalam bentuk ledakan-ledakan amarah dan perilaku yang menimbulkan kekacauan.

Tiap anak memiliki jenis tantrum yang berbeda-beda, mulai dari menjatuhkan diri sambil menangis, berteriak-teriak, melempar-lempar barang, sampai berlarian ke sana ke mari. Apapun bentuk tantrumnya, perilaku ini sudah pasti membuat para orang tua kewalahan.

Biasanya tantrum muncul pada anak di kisaran usia 1-3 tahun atau di masa-masa awal dari perkembangan emosi, bahasa, dan sosial anak. Kesulitan Si Kecil dalam berkomunikasi membuat mereka frustrasi dan memunculkan tantrum yang merupakan bentuk ekspresi dari segala emosi atau keinginan yang dipendam olehnya.

Tidak hanya sebagai bentuk ekspresi, tantrum juga menjadi cara bagi anak untuk mengolah emosinya dan memahami apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Ada kalanya, tantrum dilakukan sebagai cara untuk mendapatkan perhatian orang tua atau hal lain yang diinginkannya.

Meskipun seringnya dialami oleh anak yang masih kecil, tetapi anak yang sudah lebih tua juga tetap bisa tantrum jika mereka belum mampu mengekspresikan emosi secara sehat.

Penyebab Tantrum pada Anak

Apa Itu Tantrum pada Anak? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasainya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/cDjVQiBxiMc

Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, penyebab tantrum pada anak adalah kesulitan Si Kecil dalam mengekspresikan dirinya. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang anak tantrum, seperti:

  • Kondisi Fisik dan Psikis
    Anak yang sedang lelah, stres, kewalahan, atau lapar akan lebih berpotensi untuk tantrum karena mereka sulit untuk tetap tenang serta mengekspresikan dan mengolah segala emosi yang dirasakan secara tepat.
  • Mengalami emosi yang kuat
    Emosi yang sangat kuat juga dapat membuat anak menjadi overwhelmed dan akhirnya tantrum. Emosi yang dialami bisa berupa rasa malu, marah, cemas, atau takut.
  • Tempramen Anak
    Tempramen anak juga dapat memengaruhi seberapa besar anak akan tantrum. Anak yang sensitif dan mudah bereaksi terhadap suatu hal atau perubahan akan lebih berpeluang untuk menjadi frustrasi dan tantrum.
  • Faktor Sosial
    Adanya situasi tertentu yang sulit untuk ditanggulangi oleh Si Kecil dapat menyebabkan tantrum pada anak. Misalnya, dirundung oleh anak yang lebih besar atau tua.
  • Kurangnya Kemampuan Tertentu
    Anak yang memiliki kemampuan berkomunikasi, mengendalikan impuls, dan bernegosiasi yang rendah biasanya akan rentan melakukan tantrum.
  • Masalah Perkembangan atau Psikis
    Beberapa masalah pada anak bisa memicu tantrum, seperti ADHD, depresi, gangguan pembelajaran, autisme, dan gangguan kecemasan.

Apakah Ada Cara Mencegah Tantrum pada Anak?

Apa Itu Tantrum pada Anak? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasainya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/Em8I8Z_DwA4

Sekilas tantrum pada anak terlihat sebagai sesuatu yang tidak dapat terelakkan, tetapi orang tua sebenarnya dapat melakukan beberapa hal untuk mencegah tantrum pada anak, seperti:

  • Memahami emosi yang dirasakan anak dengan membantunya melabel emosi-emosi yang dideskripsikan atau dirasakan
  • Mencari tahu apa yang memicu tantrum pada anak, misalnya Si Kecil menjadi tantrum karena sedang lapar
  • Bantu anak untuk menerima dan memahami emosinya serta mengecek apa yang sebenarnya ia rasakan
  • Bicarakan emosi dan tantrum pada anak setelah Si Kecil sudah tenang
  • Jadi role model untuk anak dengan mengajarkan dan menerapkan cara mengekspresikan dan mengelola emosi secara sehat, misalnya memperagakan teknik pernapasan bersama-sama saat sedang kesal
  • Berikan respon yang positif saat anak berhasil melakukan sesuatu dan berikan anak kebebasan dalam memilih, misalnya bertanya apakah dia mau mandi atau makan terlebih dahulu
  • Alih-alih dengan tegas melarang anak melakukan sesuatu, ganti kegiatan tersebut menjadi aktivitas lain, seperti memberitahukan anak untuk membantu memasak daripada mencoret-coret dinding

Baca juga: 36 Ciri-ciri Anak Autis yang Perlu Orang Tua Kenali Sejak Dini

Bagaimana Cara Mengatasi Tantrum pada Anak?

Apa Itu Tantrum pada Anak? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasainya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/oNf0OKlix1o

Tantrum pada anak bisa saja muncul secara tiba-tiba. Namun, orang tua tidak perlu pusing. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantrum pada anak:

  • Metode 5 Calming Down Steps
    Saat anak sedang mengalami emosi yang kuat, orang tua dapat membantu anak untuk mengidentifikasi dan memberikan label pada emosi tersebut. Setelahnya berikan anak waktu dan bantu dia untuk menjadi lebih tenang.

    Setelah Si Kecil sudah lebih tenang, barulah orang tua dapat membicarakan apa yang membuatnya tantrum atau mengalami emosi tersebut. Metode ini lebih cocok untuk anak yang sudah lebih dewasa.
  • Tenangkan Anak
    Untuk anak dengan usia yang lebih muda, orang tua bisa mencoba menenangkannya dengan berada di dekatnya, memberikannya dukungan, dan meyakinkannya kalau orang tua memahami perasaannya.
  • Time Out
    Ketika anak tantrum, tempatkan Si Kecil di ujung ruangan, kursi tertentu, atau area lainnya yang masih dalam pantauan orang tua. Jangan berinteraksi dengannya dan hiraukan saja anak sampai ia menjadi tenang. Saat sudah baikan, barulah orang tua dapat berkomunikasi dengannya.
  • Perhatikan Verbal dan Non-verbal
    Saat sedang berbicara dengan anak yang tantrum, pelankan dan rendahkan suara. Berikan ia waktu sejenak sebelum mulai menenangkannya. Cari tahu apakah anak membutuhkan sentuhan fisik, seperti menggosok punggung atau menyentuh bahu, atau tidak.
  • Tetap Tegas
    Ketika anak sedang tantrum, hindari menyetujui permintaan anak karena ini akan mengajarkan Si Kecil kalau ia bisa mendapatkan apapun yang diinginkan saat melakukan tantrum.
  • Coba Teknik Paradoxical Instruction
    Metode paradoxical instruction meliputi orang tua yang mengizinkan anak untuk berteriak atau menangis sekencang-kencangnya sampai ia merasa lebih lega.

Namun, cara mengatasi tantrum pada anak tergantung dari usianya dan caranya meresponi strategi yang dilakukan oleh orang tua.

Saat sedang mengatasi tantrum pada anak, hindari tertawa atau memberikan anak respon yang positif karena ini akan mengajarkan Si Kecil kalau ia akan mendapatkan perhatian dan respon yang baik tiap kali tantrum.

Apabila orang tua sudah sangat kewalahan mengatasi tantrum pada anak meskipun sudah mencoba menerapkan cara mengatasi tantrum pada anak di atas, maka sangat disarankan bagi orang tua untuk mengujungi tenaga profesional, seperti psikolog, psikiater, konselor, ataupun terapis.

Referensi

Child Mind Institute. (2023). How to Handle Tantrums and Meltdowns. www.childmind(dot)org

Child Mind Institute. (2022). Why Do Kids Have Tantrums and Meltdowns?. www.childmind(dot)org

KidsHealth. (2022). Temper Tantrums. www.kidshealth(dot)org

Raisingchildren.net.au. (2022). Tantrums: Why They Happen and How to Respond. www.raisingchildren.net(dot)au


Yuk Share!

Leave a Reply

×

 

Hello!

Terimakasih sudah mengunjungi website Dear Senja. Ada yang bisa kami bantu?

× Contact Us On WhatsApp