Apa Psikosis Adalah Halusinasi? Ini Definisi, Gejala, & Cara Mengobati Psikosis
Yuk Share!

Halusinasi merupakan salah satu jenis psikosis yang paling sering dibicarakan dalam masyarakat dan disebutkan ketika seseorang melihat sesuatu yang tidak ada secara realita atau yang tidak dilihat oleh orang lain.

Nah, apakah kamu tahu kalau halusinasi hanyalah salah satu jenis gangguan mental berupa psikosis? Psikosis adalah masalah mental yang terkait dengan bagaimana seseorang mempersepsikan realita. Lantas, apa itu psikosis dan apa saja gejala serta cara mengobati psikosis? Cari tahu selengkapnya di bawah!

Apa Itu Psikosis?

Apa Psikosis Adalah Halusinasi? Ini Definisi dan Gejalanya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/nYw4QahHHRU

Psikosis adalah suatu kondisi saat kamu mempersepsikan atau memproses realita berbeda dengan orang-orang sekitar pada umumnya. Biasanya penderita psikosis dianggap lepas dari kenyataan yang ada karena masalah mental ini memengaruhi cara otak memproses realita.

Psikosis merupakan sesuatu yang bisa dirasakan satu atau dua kali saja karena kondisi tertentu atau dapat menjadi sesuatu yang muncul secara terus-menerus dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Mengalami psikosis dapat menjadi pengalaman sulit yang sangat menakutkan.

Psikosis seringnya muncul di masa remaja atau dewasa muda dan dapat berlangsung selama beberapa hari, minggu, atau bahkan tahun.

Penderita psikosis yang tidak menyadari kondisinya dapat merasa tidak dimengerti dan tidak dianggap karena orang-orang sekitarnya pasti akan membantah atau berkata kalau apa yang ia rasakan adalah sesuatu yang tidak nyata. Mereka selalu merasa cemas, ketakutan, dan terancam.

Selain itu, psikosis yang diderita dapat menghambat aktivitas sehari-hari, membuat mereka kelelahan dan kewalahan, memengaruhi cara berperilaku, dan membuat mereka sulit untuk mempercayai orang lain.

Baca juga: Apa Itu Skizofrenia? Ini Ciri, Penyebab, & Cara Mengobatinya!

Biasanya kondisi psikosis merupakan gejala dari gangguan mental lain, seperti skizofrenia, gangguan delusi, depresi yang parah, atau gangguan kepribadian bipolar.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, halusinasi hanyalah satu dari beberapa jenis psikosis yang umum terjadi. Berikut adalah beberapa tipe psikosis:

  • Halusinasi, mendengarkan, merasakan, mengecap, atau melihat sesuatu yang tidak ada. Misalnya, merasa ada yang berbisik di telinganya padahal tidak ada siapa-siapa.
  • Delusi, memiliki kepercayaan atau keyakinan tertentu yang tidak sesuai dengan budaya yang dianut dan tidak masuk akal. Contohnya, meyakini kalau dirinya adalah titisan dewa.
  • Gangguan pada Pemikiran dan Kemampuan Berbicara, kesulitan untuk berpikir dan berkonsentrasi

Untuk saat ini, penyebab psikosis belum diketahui secara pasti. Namun, genetik, konsumsi obat-obatan tertentu atau alkohol secara berlebih, adanya cedera atau penyakit di otak, serta pernah mengalami trauma tertentu dapat menjadi faktor-faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami psikosis.

Apa Saja Gejala Psikosis?

Apa Psikosis Adalah Halusinasi? Ini Definisi dan Gejalanya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/RBJ8YdKvlbk

Meskipun psikosis adalah sesuatu yang umumnya muncul karena gangguan mental tertentu, tapi ada beberapa gejala yang dapat timbul saat seseorang menderita psikosis, yaitu:

  • Melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang tidak dialami oleh orang sekitar
  • Memiliki pemikiran atau keyakinan yang absurd atau tidak masuk akal, meskipun sudah dibantah oleh orang lain
  • Tidak menunjukkan emosi apapun
  • Lebih banyak meluangkan waktu sendirian
  • Penurunan nilai di sekolah atau performa kerja
  • Kesulitan untuk berpikir atau berkonsentrasi
  • Merasa curiga atau tidak nyaman di sekitar orang lain
  • Tidak memperhatikan diri sendiri

Cara Mengobati Psikosis

Apa Psikosis Adalah Halusinasi? Ini Definisi dan Gejalanya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/L0wvSyYnASM

Psikosis adalah gangguan mental yang perlu segera diatasi agar penderitanya tidak melukai diri sendiri ataupun orang lain. Cara mengobati psikosis adalah dengan pemberian obat antipsikotik dan psikoterapi yang dilakukan secara individual maupun berkelompok.

Biasanya, jenis psikoterapi yang dapat diberikan kepada penderita psikosis adalah terapi perilaku kognitif dan cognitive enhancement therapy. Selain itu, pemberian edukasi mengenai psikosis juga akan diberikan ke penderita dan keluarganya karena dukungan sosial merupakan aspek yang penting dalam membantu perkembangan penderita psikosis.

Apabila psikosis yang dialami sudah sangat parah sampai dapat menyakiti diri atau orang lain, maka penderita psikosis akan dirawat inap.

Durasi konsumsi obat antipsikotik tergantung dari tingkat keparahan gejala psikosis, semakin parah psikosis, maka penderitanya kemungkinan perlu mengonsumsi medikasi antipsikotik dalam jangka waktu yang panjang atau bahkan seumur hidup.

Untuk kasus psikosis yang ringan atau sedang, konsumsi obat antipsikotik dapat diturunkan dosisnya secara perlahan-lahan sampai akhirnya pasien psikosis tidak perlu mengonsumsi obat antipsikotik. Namun, mereka tetap perlu mengikuti pemeriksaan rutin untuk mengecek kondisi mereka.

Jika kamu atau kerabat seperti memiliki gejala psikosis, jangan langsung melabel diri, kamu tetap perlu mengunjungi tenaga ahli untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca juga: Skizofrenia Paranoid Adalah? Yuk Kenali Defenisi, Gejala, dan Cara Mengobatinya!

Referensi

Mind. (2020). Psychosis. www.mind.org(dot)uk

NHS. (2019). Overview – Psychosis. www.nhs(dot)uk

WebMD. (2021). Psychosis and Psychotic Episodes. www.webmd(dot)com


Yuk Share!

Leave a Reply

×

 

Hello!

Terimakasih sudah mengunjungi website Dear Senja. Ada yang bisa kami bantu?

× Contact Us On WhatsApp