Attachment Style (Gaya Keterikatan): Definisi, Jenis, dan Contohnya dalam Hubungan Menurut Psikologi
Yuk Share!

Kalau kamu belum familiar dengan istilah attachment style atau gaya keterikatan, kamu kemungkinan besar akan berpikir kalau istilah ini berhubungan dengan hukum fisika atau kimia. Attachment style sebenarnya adalah istilah dalam dunia psikologi yang merujuk pada bagaimana manusia berinteraksi dengan sesamanya.

Meskipun jarang dibicarakan, attachment style adalah sesuatu yang penting untuk diketahui karena sadar atau tidak attchment style sangat memengaruhi bagaimana kamu menjalin hubungan yang sehat dengan teman, keluarga, dan pasangan.

Supaya kamu bisa lebih memahami mengenai attachment style-mu, kamu perlu mencari tahu terlebih dahulu apa itu attachment style, jenis-jenisnya, serta bagaimana hal tersebut dapat berdampak pada interaksi sosialmu dengan orang sekitar.

Baca juga: Apa Itu Insecure? Ini Penjelasan dan Cara Agar Tidak Insecure

Apa Itu Attachment Style?

Attachment Style: Definisi, Jenis, dan Contohnya dalam Psikologi
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/6GQ7V2l5iPA

Attachment style adalah koneksi emosional yang terbentuk sewaktu kamu berinteraksi dengan orang tua atau pengasuhmu saat masih kecil. Bisa dikatakan kalau attachment style adalah interaksi pertamamu dengan manusia lainnya yang ke depannya menjadi template saat kamu berhubungan dengan orang sekitar.

Teori attachment style pertama kali dicetuskan oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby. Konsep attachment style menekankan bahwa kualitas hubungan antara anak dan pengasuh atau orang tua mereka di masa kanak-kanak dapat menentukan bagaimana mereka bisa menjalin hubungan yang intim dan dekat dengan orang lain saat sudah dewasa.

Pengasuh atau orang tua adalah orang pertama yang berinteraksi denganmu. Merekalah yang akan membentuk bagaimana kamu memandang dunia dan orang-orang sekitar. Tak heran kalau interaksi bersama mereka menjadi template yang melekat dan bahkan secara tidak sadar kamu proyeksikan saat sudah dewasa.

Saat masih kecil, anak-anak akan berusaha untuk mendapatkan perhatian dan respon positif dari orang tuanya. Oleh karena itu, mereka akan belajar dan menggunakan berbagai strategi atau cara untuk menarik perhatian orang tua atau pengasuh mereka.

Strategi-strategi tersebutlah yang terbawa hingga dewasa dan bisa jadi secara sadar ataupun tidak, kamu aplikasikan ke hubungan dengan teman ataupun pacar.

Secara garis besar, attachment style terbagi menjadi dua kelompok, yaitu secure attachment dan insecure attachment. Insecure attachment style sendiri terbagi menjadi tiga macam, yaitu avoidant-dismissive, anxious, dan disorganized attachment style.

Secure attachment style adalah keterikatan yang terbentuk ketika anak mendapatkan rasa aman dan perhatian dari orang tua atau pengasuh. Anak dengan secure attachment style belajar untuk bisa mempercayai orang dewasa dan yakin kalau apapun yang terjadi mereka tidak akan ditinggalkan dan akan selalu dipenuhi kebutuhan dasarnya.

Saat dewasa, mereka akan lebih mudah merasa aman dan stabil saat menjalin suatu hubungan. Mereka juga akan lebih gampang dalam mengekspresikan emosi.

Lain halnya dengan orang yang memiliki insecure attachment style, mereka tidak merasa terkoneksi dengan orang tua atau pengasuh mereka. Ini bisa karena mereka hanya sesekali mendapatkan perhatian atau bahkan tidak dipedulikan sama sekali.

Anak dengan insecure attachment style akan kesulitan untuk menjalin hubungan karena susah merasa aman dan nyaman dalam suatu hubungan. Mereka belajar bahwa kadang kala orang sekitarnya bisa tidak menerima atau menolak mereka karena hal tertentu, serta tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Akhirnya saat dewasa, orang dengan insecure attachment style sulit membuka diri karena takut untuk mempercayai dan bergantung pada orang lain.

Kebutuhan dasar yang diberikan saat masa kecil tentunya tidak hanya meliputi kebutuhan material seperti baju dan makanan, tetapi juga kebutuhan emosional, seperti kasih sayang dan penghargaan.

Jenis-Jenis Attachment Style

Attachment Style: Definisi, Jenis, dan Contohnya dalam Psikologi
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/i2gom1zDv5Y

Attachment style-mu adalah salah satu alasan dari berbagai kesulitan yang kamu hadapi saat menjalin hubungan dengan teman ataupun pasangan, seperti kecenderungan untuk mengekang atau kesulitan untuk berkomitmen dalam suatu hubungan.

Baca juga: Apa Itu Inferiority Complex? Berikut Definisi, Penyebabnya, & Cara Mengatasinya

Untuk bisa mengatasi permasalahan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kamu perlu tahu dulu apa jenis attachment style-mu. Berikut adalah empat macam attachment style:

  • Secure Attachment Style
    Orang dengan secure attachment style semasa kecilnya memiliki hubungan yang secure atau merasa aman dan nyaman saat bersama pengasuh atau orang tuanya. Mereka dapat bergantung dengan orang tua mereka untuk kebutuhan material maupun emosional.

    Saat dewasa, orang dengan secure attachment style akan merasa nyaman sendiri ataupun saat menjalin hubungan yang intim dengan orang lain. Mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi serta dapat mengkomunikasikan diri mereka dan menyelesaikan konflik dengan baik.

    Orang dengan secure attachment style juga bisa mengatur emosi mereka, tidak takut untuk meminta bantuan ke orang lain dan tidak merasa risih jika orang lain bergantung padanya, serta mudah mempercayai orang lain.
  • Anxious Attachment Style
    Anak dengan anxious attachment style seringnya tidak mendapatkan perhatian secara konsisten. Jadi kadang kala orang tua akan memberikan perhatian dan kadang-kadang meninggalkan anak sendirian.

    Ketika sudah dewasa, anak dengan anxious attachment style akan sangat memprioritaskan hubungannya dengan orang lain sampai bahkan rela mengorbankan boundaries-nya atau bahkan memanipulasi orang tersebut agar tidak meninggalkannya.

    Orang dengan anxious attachment style juga menggantungkan keberhargaan diri mereka pada hubungan yang sedang dijalani. Mereka sangat butuh afirmasi serta perhatian dari orang lain dan cenderung clingy karena ia akan merasa cemas atau cemburu ketika tidak bersama orang tersebut.
  • Avoidant-Dismissive Attachment Style
    Anak yang memiliki avoidant-dismissive attachment style biasanya tidak diberikan perhatian oleh orang tua atau pengasuhnya. Mereka tidak dipedulikan oleh orang tuanya atau orang tua mereka hanya berfokus pada pencapaian dan tidak membicarakan emosi anak.

    Orang tua dari anak yang mempunyai avoidant-dismissive attachment style umumnya sibuk bekerja sampai menelantarkan anak. Saat dewasa, mereka memiliki rasa kemandirian yang tinggi karena sudah biasa ditinggalkan oleh orang tua atau pengasuh.

    Mereka sulit terbuka secara emosional dan cenderung tidak ingin bergantung dengan orang lain ataupun meminta tolong pada orang sekitarnya karena mereka merasa tidak membutuhkan orang lain. Pada dasarnya mereka juga ingin memiliki hubungan yang intim dengan orang sekitarnya, tapi mereka mempunyai ketakutan untuk dekat dengan orang lain.
  • Disorganized Attachment Style
    Orang-orang dengan disorganized attachment style menunjukkan perilaku yang tidak konsisten dan kesulitan untuk mempercayai orang lain. Di masa kecilnya, orang tua atau pengasuh adalah sosok yang memberikan rasa aman dan takut di saat yang bersamaan.

    Anak yang mengalami perilaku yang tidak konsisten tersebut menjadi bingung dan akhirnya juga menampilkan perilaku yang tidak konsisten saat menjalin hubungan dengan orang lain ketika sudah dewasa.

    Penyebab terbentuknya attachment style ini adalah karena adanya trauma di masa kecil, ketakutan terhadap orang tua atau pengasuh, atau mengalami kekerasan secara emosional maupun fisik. Ditinggalkan oleh orang tua atau pengasuh juga bisa menjadi pemicu dari disorganized attachment style.

    Orang yang mempunyai disorganized attachment style memiliki ketakutan akan penolakan, menampilan perilaku yang tidak konsisten, susah mempercayai orang lain, sulit untuk mengatur emosi, serta memiliki tingkat kecemasan yang tinggi.

    Pada dasarnya orang dengan disorganized attachment style memiliki campuran antara ciri-ciri anxious attachment style dan avoidant-dismissive attachment style. Mereka merasa tidak layak dicintai dan takut akan disakiti lagi.

Attachment style adalah sesuatu yang tidak mudah untuk diubah. Oleh karena itu, apabila kamu memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dengan orang lain atau merasa mempunyai insecure attachment style, kamu bisa berkonsultasi dengan tenaga profesional, seperti konselor, terapis, psikiater, ataupun psikolog.

Kamu juga bisa berbincang dengan orang lain yang memiliki permasalahan yang sama atau bertanya seputar tips mengenai cara mengubah insecure attachment style menjadi secure attachment style dengan bergabung dalam grup Telegram Dear Senja! Klik tautan ini untuk masuk ke dalam grup Telegram Dear Senja!

Referensi

HelpGuide. (2022). How Attachment Styles Affect Adult Relationships. www.helpguide(dot)org

PsychCentral. (2021). Here Is How to Identify Your Attachment Style. www.psychcentral(dot)com

Verywell Mind. (2022). The Different Types of Attachment Style. www.verywellmind(dot)com


Yuk Share!

Leave a Reply

×

 

Hello!

Terimakasih sudah mengunjungi website Dear Senja. Ada yang bisa kami bantu?

× Contact Us On WhatsApp