Gangguan Makan Bulimia: Definisi, Penyebab, & Cara Mengatasinya

Yuk Share!

Gangguan makan bulimia sering kali tidak disadari oleh penderita dan orang sekitarnya, karena tidak seperti anoreksia, penderita bulimia biasanya memiliki bentuk badan dan berat badan yang masuk kategori normal.

Meskipun demikian, gangguan makan bulimia sama berbahayanya dengan gangguan makan anoreksia, karena dapat memberikan efek samping yang serius terhadap kesehatan fisik maupun mental. Namun, untuk bisa mengatasinya, kamu perlu memahami apa itu bulimia beserta penyebab, ciri, dan cara menanganinya secara tepat.

Baca juga: Depresi Adalah Gangguan Mental yang Harus Diwaspadai! Ini Cirinya

Apa Itu Gangguan Makan Bulimia?

Gangguan Makan Bulimia: Definisi, Penyebab, & Cara Mengatasinya — **Sumber gambar:** https://unsplash(dot)com/photos/5ddH9Y2accI

Bulimia atau bulimia nervosa adalah gangguan makan yang umumnya ditandai dengan adanya pola mengonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat dan diikuti dengan aktivitas-aktivitas ekstrim untuk mengeluarkan makanan tersebut, seperti memaksa memuntahkan makanan atau mengonsumsi obat pencahar.

Penderita gangguan makan bulimia biasanya terjebak dalam siklus mengonsumsi makanan secara berlebih (binge eating) dan kemudian mengeluarkan makanan tersebut (purging). Rasa jijik, malu, atau bersalah setelah binge eating mendorong mereka untuk melakukan purging. Sayangnya, mereka merasa kesulitan untuk menghentikan pola perilaku tersebut.

Tak hanya memuntahkan makanan dan menggunakan obat pencahar, orang yang memiliki gangguan makan bulimia juga bisa melakukan kegiatan ekstrim lain untuk ‘menghilangkan’ makanan tersebut dari dalam tubuhnya, seperti berolahraga atau berpuasa secara berlebihan, atau melakukan diet ekstrim.

Orang yang menderita gangguan makan bulimia nervosa juga kerap kali memiliki obsesi untuk mencapai bentuk atau berat badan yang tidak realistis. Inilah yang membuat mereka sering mengkritik diri dan sangat fokus dengan berat badannya.

Meskipun sering dialami oleh wanita, tetapi gangguan makan bulimia dapat dirasakan oleh pria ataupun wanita, di segala usia dan berat badan. Biasanya kemunculan dari gangguan makan ini ada di rentang usia 12 tahun.

Ciri-ciri Penderita Gangguan Makan Bulimia

Siklus binge eating dan purging menjadi ciri utama dari gangguan makan bulimia, tetapi selain pola tidak sehat ini, masih ada ciri-ciri lain dari gangguan makan bulimia, seperti:

Selalu berkomentar kalau dirinya gendut
Memiliki gambaran diri yang sangat buruk
Memaksa dirinya untuk muntah setiap kali selesai makan
Mengonsumsi suplemen atau obat-obatan tertentu untuk menurunkan berat badan secara berlebih
Takut mengalami kenaikan berat badan
Selalu mengkritik diri sendiri
Berpuasa secara berlebih atau melakukan diet yang ekstrim
Menggantungkan keberhargaan diri pada bentuk tubuh atau berat badan
Melakukan binge eating dalam durasi kurang lebih dua jam
Sangat terobsesi dengan bentuk tubuh dan berat badan
Merasa seperti lepas kendali
Penggunaan obat pencahar secara berlebihan
Mudah marah
Mood swing
Munculnya gangguan fisik, seperti asam lambung, sembelit, pembusukan pada gigi, dan sebagainya
Menarik diri dari lingkungan sosial
Adanya noda-noda di gigi akibat kenaikan asam lambung
Berolahraga secara berlebihan
Terlalu sering membicarakan mengenai diet, kalori, berat badan, dan makanan secara berlebihan
Adanya kapalan di daerah buku-buku jari akibat kontak dengan gigi saat berusaha memuntahkan makanan
Selalu ke kamar mandi setelah makan untuk memuntahkan makanannya
Tidak ingin makan di depan orang lain

Baca juga: 6 Cara Ampuh Menghilangkan Rasa Cemas dan Takut Berlebihan

Apa Penyebab Gangguan Makan Bulimia?

Ada banyak faktor yang bisa memicu kemunculan dari gangguan makan bulimia, seperti faktor sosial atau budaya, adanya trauma tertentu, persepsi yang buruk tentang bentuk badan, faktor genetik, serta adanya sejarah gangguan makan lainnya, seperti anoreksia.

Selain itu, terdapat juga riset yang menunjukkan bahwa kekurangan hormon serotonin, yang mengatur pola tidur, suasana hati, dan nafsu makan, juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gangguan makan bulimia.

Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Makan Bulimia?

Gangguan makan bulimia adalah masalah serius yang memerlukan diagnosis resmi dari tenaga ahli, seperti psikolog atau psikiater. Jika seseorang didiagnosis mengalami gangguan makan ini, maka penanganan yang diberikan dapat berupa psikoterapi, edukasi mengenai gizi dan diet, serta pemberian obat antidepresan.

Psikoterapi yang biasanya direkomendasikan dapat berupa terapi perilaku kognitif, psikoterapi individual, terapi berkelompok, dan psikoterapi keluarga. Tujuan utama dari psikoterapi adalah untuk memahami dan mengevaluasi pemikiran serta perilaku negatif yang memicu kemunculan gangguan makan bulimia.

Edukasi gizi dan diet biasanya dilakukan oleh ahli diet atau ahli gizi dan bertujuan untuk membentuk pola makan yang lebih sehat. Tentunya dibutuhkan dukungan dan rasa empati dari orang terdekat untuk bisa membantu proses penanganan gangguan makan bulimia.

Pada dasarnya semua penanganan ini diberikan supaya penderita gangguan makan bulimia bisa memiliki hubungan yang lebih sehat dengan makanan. Pada kasus yang parah, orang yang mengalami bulimia perlu diberikan perawatan medis jika sudah menderita gangguan fisik, seperti malnutrisi atau dehidrasi parah.

Apabila kamu atau orang terdekatmu sepertinya mengalami gangguan makan bulimia, jangan takut untuk mengunjungi tenaga profesional untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.