Borderline personality disorder (BPD) atau yang biasa dikenal sebagai gangguan kepribadian ambang merupakan salah satu gangguan mental yang cukup sering dialami selain depresi dan gangguan kepribadian bipolar.
Namun, masih banyak orang yang belum memahami secara jelas apa itu borderline personality disorder dan apa saja ciri-ciri dan cara mengatasi borderline personality disorder. Nah, kalau kamu adalah salah satu orang yang masih bingung dengan masalah mental ini, langsung cekidot aja penjelasannya di bawah!
Mengenal Borderline Personality Disorder
Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah salah satu masalah mental kepribadian kluster B yang meliputi perilaku yang dramatis dan berubah-ubah. Cara mengatasi borderline personality disorder biasanya meliputi psikoterapi dan medikasi.
Borderline personality disorder merupakan gangguan mental yang ditandai dengan kesulitan mengatur emosi dan perubahan suasana hati yang cepat serta intens (mood swing). Penderita gangguan kepribadian ambang biasanya akan memiliki pandangan terhadap diri, nilai-nilai, ketertarikan, dan orang lain yang dapat tiba-tiba berubah dengan cepat.
Gangguan mental ini tidak hanya menghambat kegiatan sehari-hari, tetapi juga bisa merusak hubungan penderitanya dengan orang sekitarnya. Penderita borderline personality disorder dapat menyukai seseorang dan tiba-tiba menjadi sangat membenci orang tersebut.
Tak heran kalau terkadang orang yang mengalami gangguan kepribadian ambang dapat marah secara tiba-tiba atau melakukan perilaku yang impulsif dan berbahaya, seperti mengonsumsi alkohol secara berlebih, berjudi, atau mengikuti balapan liar.
Baca juga: Gangguan Kepribadian Ganda : Gejala, Penyebab dan Cara mengobatinya
Sama seperti masalah mental lainnya, penderita borderline personality disorder dapat berpikiran atau bahkan mencoba untuk bunuh diri. Di kebanyakan kasus, orang yang mengalami borderline personality disorder dapat melakukan self-harming atau melukai diri sendiri, seperti menyayat tangan atau memukul tubuh.
Selain itu, orang yang memiliki borderline personality disorder juga cenderung memiliki pandangan yang ekstrim alias hitam putih. Jadi, mereka bisa saja mempersepsikan sesuatu sebagai hal yang sangat baik atau hal yang sangat buruk.
Ciri-Ciri Borderline Personality Disorder
Sebelum mengetahui cara mengatasi borderline personality disorder, kamu tentunya perlu memahami dulu apa saja ciri-ciri dari gangguan mental borderline personality disorder.
Gejala utama dari borderline personality disorder adalah adanya ketakutan yang intens akan ditinggalkan atau menjadi sendirian. Namun, masih ada banyak ciri-ciri lain dari gangguan kepribadian ambang, seperti:
- Dapat melakukan apa saja supaya tidak sendirian atau tidak ditinggalkan, misalnya mengancam akan melukai diri atau melakukan bunuh diri jika ditinggalkan atau ditolak
- Mengalami mood swing atau pergantian suasana hati yang cepat dan tiba-tiba yang berlangsung selama beberapa jam atau hari
- Mengalami perasaan kosong yang kronis
- Memiliki pandangan diri, keyakinan, dan ketertarikan yang berubah-ubah secara cepat
- Mudah marah atau mengalami ledakan emosi yang dapat berujung pada pertengkaran dengan orang lain atau perilaku yang agresif
- Bisa melakukan hal-hal yang impulsif dan berbahaya, seperti berbelanja secara banyak dan impulsif, makan berlebih, atau menggunakan obat-obatan terlarang
- Hubungan dengan orang lain yang intens tapi tidak stabil, seperti bisa menyukai seseorang dan tiba-tiba tidak menyukai orang tersebut
- Mengalami paranoia atau terlepas dari realita (disasosiasi) dalam kurun waktu beberapa menit atau jam
- Memikirkan, merencanakan, atau melakukan bunuh diri atau melukai diri sendiri (self-harming)
Cara Mengatasi Borderline Personality Disorder
Cara mengatasi borderline personality disorder tergantung dari tingkat keparahan penderitanya, tapi secara umum, cara mengatasi borderline personality disorder adalah dengan psikoterapi atau pemberian obat-obatan tertentu.
Psikoterapi berperan untuk memahami apa yang menjadi akar atau penyebab dari borderline personality disorder sementara medikasi berperan untuk menanggulangi gejala gangguan kepribadian ambang.
Psikoterapi yang biasanya diberikan untuk penderita borderline personality disorder dapat berupa terapi perilaku kognitif, terapi kelompok, atau terapi perilaku dialektika. Sedangkan untuk medikasi, tenaga ahli dapat meresepkan obat antipsikosis, obat untuk mengatur emosi dan suasana hati, obat anticemas, atau obat antidepresi.
Baca juga: Gangguan Kepribadian Antisosial: Definisi, Tanda & Gejalanya
Apabila borderline personality disorder sudah sangat parah sampai-sampai penderitanya dapat melukai diri sendiri atau orang lain, maka penderitanya akan diharuskan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit.
Namun, untuk bisa mendapatkan penanganan yang tepat, kamu perlu memeriksakan diri ke tenaga profesional, seperti psikolog, psikiater, konselor, atau terapis, terlebih dahulu.
Referensi
Cleveland Clinic. (2022). Borderline Personality Disorder (BPD). www.clevelandclinic(dot)org
Mayo Clinic. (2019). Borderline Personality Disorder. www.mayoclinic(dot)org
NHS. (2019). Overview – Borderline Personality Disorder. www.nhs(dot)uk
NIH. (2022). Borderline Personality Disorder. www.nimh.nih(dot)gov