Sindrom Asperger: Pengertian, gejala, & Cara Perawatannya
Yuk Share!

Selain autisme dan down syndrome, sindrom Asperger adalah salah satu masalah pada perkembangan anak yang sering dibahas dalam masyarakat. Dulu, sindrom Asperger merupakan suatu kondisi yang terpisah dengan autisme .

Namun, sekarang ini sindrom Asperger sudah masuk ke dalam diagnosis autsime atau autism spectrum disorder (ASD) dan dianggap sebagai satu rumpun. Oleh karena itu, istilah ‘sindrom Asperger’ umumnya sudah tidak digunakan lagi dan sudah tidak tercatat dalam panduan DSM-5.

Baca juga: Apa Itu Tantrum pada Anak? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Sindrom Asperger?

Sindrom Asperger: Pengertian, Gejala, & Cara Perawatannya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/4R6pg0Iq5IU

Sindrom Asperger adalah masalah pada perkembangan dan saraf anak yang ditandai dengan kesulitan untuk bersosialisasi serta memiliki pola pikir yang kaku dan kerap kali melakukan perilaku yang berulang.

Sindrom Asperger biasanya muncul di rentang usia 5-9 tahun dan lebih sering dialami oleh anak laki-laki daripada perempuan. Seperti yang sudah diberitahukan di atas, sindrom Asperger sudah masuk ke dalam klasifikasi autisme dan tidak ada lagi di dalam buku panduan DSM-5.

Anak yang menderita sindrom Asperger bisa berkomunikasi dengan orang lain dan melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Namun, mereka kesulitan untuk menangkap interaksi sosial yang lebih halus, seperti sarkasme, bahasa tubuh, dan humor. Selain itu, penderita sindrom Asperger juga sulit memahami situasi sosial.

Anak yang mengidap sindrom Asperger biasanya hanya akan berfokus pada satu topik atau kegiatan saja. Mereka dapat terobsesi terhadap satu hal dan hanya akan membicarakan atau melakukan hal tersebut. Inilah yang terkadang dapat menganggu aktivitas sehari-hari mereka.

Selain memiliki obsesi berlebih terhadap satu hal atau topik, anak dengan sindrom Asperger juga mempunyai rutinitas tersendiri yang apabila diganggu akan membuatnya kesal dan marah. Mereka juga sering kali melakukan pergerakan tertentu secara repetitif, seperti menggoyang-goyangkan tangan atau kaki berulang-ulang.

Biasanya anak yang menderita sindrom Asperger hanya menunjukkan gejala autisme yang lebih ringan dan memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik. Mereka juga cenderung tidak mengalami masalah pada perkembangan bahasa.

Apa Saja Gejala Sindrom Asperger?

Sindrom Asperger: Pengertian, Gejala, & Cara Perawatannya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/nuS2GDpCDoI

Sindrom Asperger adalah kondisi yang sudah dikategorikan sebagai bagian dari autisme. Oleh karena itu, gejala dari sindrom Asperger tidak berbeda jauh dengan ciri-ciri anak yang menderita autisme. Berikut adalah beberapa gejala dari sindrom Asperger:

  • Percakapan hanya berpusat pada satu topik saja
  • Tidak memakai dan memahami komunikasi non-verbal, seperti gestur tubuh dan mimik muka
  • Interaksi sosial yang kurang atau tidak sesuai dengan budaya sosial yang ada
  • Kesal jika ada perubahan pada rutinitas
  • Sulit memahami emosi atau memiliki ekspresi wajah yang cenderung datar
  • Memiliki obsesi yang berlebih terhadap satu atau dua hal
  • Sulit mengatur emosi
  • Berbicara dengan suara yang berbeda dengan kebanyakan orang, seperti volume yang terlalu besar, bernada terlalu tinggi, atau datar
  • Mudah mengingat fakta atau informasi tertentu
  • Sangat sensitif terhadap suara, tekstur, dan cahaya
  • Sulit memahami perasaan dan perspektif orang lain
  • Pergerakan tubuh yang tidak terkoordinasi dan cenderung ceroboh
  • Memiliki tulisan tangan yang sulit dibaca

Tentunya gejala sindrom Asperger bisa berbeda dari satu anak ke anak lainnya. Ada beberapa penderita sindrom Asperger yang tidak memiliki masalah dalam berbahasa dan ada pula yang tidak mengalami gangguan pada perkembangan kognitifnya. Tentunya dibutuhkan diagnosis resmi dari tenaga profesional untuk memastikan apakah anak mengidap sindrom Asperger atau tidak.

Baca juga: Tidak Sama! Ini 4 Perbedaan Autisme dan Down Syndrome

Bagaimana Perawatan Sindrom Asperger?

Sindrom Asperger: Pengertian, Gejala, & Cara Perawatannya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/-_QpJv4J_AA

Sampai saat ini belum ada perawatan yang secara pasti dapat menyembuhkan sindrom Asperger. Penanganan masalah pada perkembangan anak ini hanya bertujuan untuk menanggulangi gejala dan membantu penderita untuk bisa beraktivitas seperti biasa.

Perawatan anak dengan sindrom Asperger biasanya berupa terapi perilaku, pelatihan kemampuan bersosialisasi, terapi kognitif perilaku, terapi bahasa, terapi fisik, dan occupational therapy. Anak yang mengalami sindrom Asperger juga bisa mengikuti sekolah yang memang menangani anak berkebutuhan khusus.

Perawatan anak dengan sindrom Asperger akan berfokus pada membantu mengasah kemampuan-kemampuan yang sulit untuk dikuasai atau dilakukan olehnya. Selain anak, orang tua juga perlu diberikan pelatihan dan edukasi seputar sindrom Asperger.

Untuk medikasi, belum ada obat-obatan yang dapat menangani sindrom Asperger, tapi beberapa medikasi digunakan oleh tenaga profesional untuk mengatasi gejala sindrom Asperger yang parah, seperti obat antipsikosis, antidepresan, anticemas, dan obat untuk menangani gangguan atensi.

Apabila kamu memiliki anak atau kerabat yang dicurigai menderita sindrom Asperger, jangan langsung self-diagnose. Konsultasikan dengan tenaga ahli terlebih dahulu, seperti psikolog atau psikiater anak.

Para orang tua juga bisa mencari informasi, saran, dan dukungan melalui komunitas-komunitas sosial yang beranggotakan orang tua dengan anak yang menderita sindrom Asperger.

Ingin tahu lebih banyak soal masalah mental atau perkembangan anak lainnya? Ikuti grup Telegram Dear Senja di sini!

Referensi

Cleveland Clinic. (2021). Asperger Syndrome. www.my.clevelandclinic(dot)org

Healthline. (2021). Asperger’s Syndrome. www.healthline(dot)com

Nationwide Children’s. Asperger’s Syndrome. www.nationwidechildren(dot)org


Yuk Share!

Leave a Reply

×

 

Hello!

Terimakasih sudah mengunjungi website Dear Senja. Ada yang bisa kami bantu?

× Contact Us On WhatsApp