Kebutuhan untuk bersosialisasi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh tiap manusia. Akan tetapi, dalam tiap interaksi sosial, ada kemungkinan kamu akan berbenturan dengan orang lain karena pendapat, pola pikir, pandangan, tujuan, ataupun kebiasaan yang berbeda.
Jika konflik tidak terelakan maka interaksi sosial kontravensi dapat muncul. Kontravensi adalah sesuatu yang awalnya terselubung tapi jika dibiarkan dapat semakin parah dan berujung pada pertikaian. Namun, apakah kamu sudah tahu apa itu kontravensi?
Baca juga: Apa Itu Komunikasi Asertif? Berikut Definisi dan Contohnya
Apa Itu Interaksi Sosial?
Kontranvensi adalah salah satu jenis interaksi sosial. Oleh karena itu, kamu perlu memahami terlebih dahulu apa itu interaksi sosial. Secara garis besar, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara satu orang atau kelompok yang melibatkan komunikasi dan kontak sosial.
Interaksi sosial sendiri terbagi menjadi tiga macam, yaitu interaksi sosial asosiatif, disosiatif, dan akomodatif. Berikut penjelasan singkatnya:
1. Interaksi sosial asosiatif
interaksi sosial yang bertujuan untuk menyatukan satu individu atau kelompok
2. Interaksi sosial disosiatif
interaksi sosial yang dapat memicu perpecahan antara satu orang atau kelompok
3. Interaksi sosial akomodatif
interaksi sosial yang berfokus pada menyelesaikan suatu konflik atau masalah antara individu atau kelompok
Apa Itu Kontravensi?
Kontravensi adalah salah satu jenis interaksi sosial disosiatif yang ditandai dengan adanya rasa tidak suka dari salah satu pihak yang tidak ditunjukkan secara terang-terangan. Konflik yang timbul saat interaksi sosial kontravensi tidak terlalu terlihat dan ditutupi.
Rasa tidak suka atau benci yang muncul saat interaksi sosial kontravensi dapat disebabkan oleh ketidaksukaan terhadap tujuan, perilaku, pemikiran, kepribadian, pendapat, prinsip, ataupun pandangan dari satu orang atau kelompok.
Meskipun tidak terlihat secara jelas, tapi kedua pihak yang sedang melakukan interaksi sosial kontravensi kadang kala dapat menyadari adanya konflik atau perbedaan di antara kedua pihak.
5 Macam Kontravensi
Interaksi sosial kontravensi ditandai dengan adanya sikap atau perilaku yang menunjukkan ketidakpastian, penolakan, keraguan, ataupun penyangkalan yang tidak diberitahukan secara gamblang atau terbuka.
Ada lima macam jenis interaksi sosial kontravensi, yaitu:
1. Kontravensi Umum
Jenis kontravensi ini meliputi hal-hal yang biasanya dilakukan secara umum oleh masyarakat dan bertujuan untuk memberikan dampak secara langsung. Contohnya, demonstrasi terhadap peraturan pemerintah.
2. Kontravensi Sederhana
Kontravensi sederhana hanya dilakukan dalam kelompok yang kecil dan tidak memberikan dampak sebesar kontravensi umum, misalnya menolak pernyataan atau pendapat teman dalam satu circle pertemanan.
3. Kontravensi Taktis
Kontravensi ini sulit untuk ditanggulangi karena memiliki aturan, strategi, atau pola tertentu. Contohnya, kudeta, provokasi terhadap kelompok tertentu, dan intimidasi.
4. Kontravensi Intensif
Kontravensi intensif dilakukan secara terus-menerus dan intens dengan tujuan untuk memberikan dampak psikologis, contohnya propaganda dan penyebaran isu atau hoax.
5. Kontravensi Rahasia
Jenis kontravensi ini sesuai dengan namanya karena dilangsungkan secara tertutup atau diam-diam, misalnya membocorkan rahasia tertentu.
Ada banyak contoh dari perilaku interaksi sosial kontravensi lainnya, seperti menggunjingi tetangga yang tidak disukai, perdebatan dengan teman karena pendapat yang berbeda, serta perselisihan antar partai yang memiliki visi dan misi yang berbeda.
Dampak dari Interaksi Sosial Kontravensi
Dampak negatif dari kontravensi adalah memicu perselisihan dan perpecahan yang dapat berkembang menjadi pertikaian yang sulit dikontrol dan memakan korban jiwa. Tidak hanya menimbulkan perpecahan, interaksi sosial kontravensi juga bisa menimbulkan rasa curiga dalam suatu kelompok dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Akan tetapi, di sisi lain, kontravensi juga bisa memberikan dampak positif apabila perselisihan tersebut diselesaikan secara terbuka dan sehat, seperti diskusi atau musyawarah. Apabila diatasi, kontravensi dapat memperkuat solidaritas dan rasa memiliki dalam suatu kelompok, serta memantik perubahan ke arah yang lebih baik.
Baca juga: 14 Bentuk Defense Mechanism: Apa Itu Defense Mechanism?
Kontravensi Berujung Pertikaian
Interaksi sosial kontravensi adalah sesuatu yang jika dibiarkan dapat semakin parah dan berujung pada pertikaian yang melibatkan kekerasan fisik dan ancaman. Ketika perbedaan yang ada tampak semakin jelas dan tidak bisa didiamkan atau disembunyikan, maka kontravensi akan berkembang menjadi pertikaian.
Berbeda dengan kontravensi yang dilakukan secara diam-diam, pertikaian biasanya akan lebih terlihat dan memberikan dampak yang lebih besar, seperti kekerasan fisik, perusakan properti, dan ancaman.
Meskipun interaksi sosial kontravensi adalah sesuatu yang masih bisa memberikan dampak yang positif, tetapi alangkah baiknya kalau interaksi sosial ini langsung ditanggulangi agar tidak menjurus ke pertikaian yang dapat berakibat pada kekerasan fisik.
Kalau kamu ingin tahu lebih banyak soal tips dalam bersosialisasi dan kesehatan mental, kamu bisa ikut ke dalam grup Telegram Dear Senja melalui tautan ini.
Referensi
Gramedia. (n.d.). Kontravensi Adalah Bentuk Interaksi Disosiatif dalam Masyarakat. www.gramedia(dot)com
Gramedia. (n.d.). Pengertian Disosiatif dan Bentuk-bentuknya. www.gramedia(dot)com
Pustekkom Kemdikbud. (2019). Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial dalam Pembangunan. www.sumber.belajar.kemdikbud.go(dot)id
Ruang Guru. (2021). Bentuk-bentuk Interaksi Sosial: Asosiatif, Disosiatif, Akomodatif | Sosiologi Kelas 7. www.ruangguru(dot)com