
Apa itu Stoicisme Definisi, Contoh, dan Cara Menjadi Stoic | images by Freepik
Sejak era Covid, Istilah Stoic (Stoik) dan Stocisme (Stoikisme) mulai trend dan sering bermunculan di social media. Saat itu dimana orang-orang wajib berada dirumah dan lebih banyak beraktifitas online. Namun apa sih stoic (Stoik) itu sendiri?
Stoic sendiri sebenernya adalah istilah yang diambil dari salah satu filosofi kuno “stoicisme”. Dalam kehidupan sehari-hari pasti akan ditemui tekanan dan masalah hidup yang mana orang akan berlomba-lomba mencari cara untuk menemukan ketenangan dan kedamaian batin.
Dikenal karena penekanannya pada rasionalitas, pengendalian diri, dan penerimaan terhadap takdir, Stoicisme menawarkan prinsip-prinsip yang baik dan menenangkan dalam menghadapi tantangan hidup serta menjaga kesehatan mental.
Lalu apa definisi Stoic (stoic) dan Stoicisme (stoikisme), lalu apa saja jenis-jenis stoic, contoh stoic, dan juga bagaimana cara menjadi stoic? Yuk simak penjelasan lengkapnya dibawah ini:
Apa Itu Stoic (Stoik)?
Menurut kamus Oxford, Stoic is a person who is able to suffer pain or trouble without complaining or showing what they are feeling.
Definisi Secara umum, Stoic (Stoik) adalah seseorang yang menganut filosofi Stoicism.
Kata “Stoic” sendiri berasal dari kata Yunani yakni “stoa” yang berarti serambi atau beranda, tempat para filsuf Stoic pertama kali mengajar.
Definisi Stoicism Menurut Para Ahli
Jika tadi merupakan definisi stoic secara umu, berikut adalah definisi stoicism menurut para ahli:
Definisi Stoicism Menurut Zeno dari Citium.
Menurut Zeno yang merupakan pendiri Stoicism (Stoikisme) adalah aliran filsafat yang didasarkan pada beberapa prinsip, yaitu Logos, Kebaikan, Kendali Internal, dan Tidak bergantung pada eksternal. Menurut Zeno, kehidupan manusia harus sesuai dengan akal budi dan Logos (Akal Budi Universal).
Definisi Stoicism Menurut Epictetus
Menurut Epictetus, stoikisme adalah filosofi yang mengajarkan bahwa manusia itu harus menerima apa pun yang terjadi, dan tidak mengharapkan bahwa semesta akan memberikan hal-hal yang diinginkan.Seorang filsuf Stoic Romawi yang terkenal dengan ajarannya tentang penerimaan dan pengendalian diri.
Definisi Stoicism Marcus Aurelius
Menurut Marcus Aurelius, Stoikisme adalah filsafat yang mengajarkan bahwa kehidupan harus dijalani dengan berbudi luhur, bukan sekedar disiplin akademis.Kaisar Romawi yang juga seorang filsuf Stoic, terkenal dengan buku harian pribadinya yang berisi refleksi tentang Stoicism.
Perbedaan Stoic dan Stoicism
Apa perbedaan antara stoic dan stoicisme? Nah berikut ini detail perbedaan jelasnya:
- Stoic artinya Seseorang yang mempraktikkan ilmu filosofi Stoicism.
- Stoicism adalah Sebuah Filosofi atau aliran pemikiran yang mengajarkan tentang suatu rasionalitas, pengendalian diri, serta penerimaan.
Jenis-Jenis Stoic (Berdasarkan Pendekatan)
Jika tadi membahas perbedaan stoic dan stoicism, berikut ini jenis-jenis stoic berdasarkan pendekatannya:
- Stoic Roman: Lebih fokus pada penerapan praktis Stoicism dalam kehidupan sehari-hari.
- Stoic Yunani: Lebih menekankan pada aspek teoritis dan filosofis Stoicism.
Ciri-Ciri Stoic
Stoic (orang yang mempraktikkan ilmu stoicism pada umumnya memiliki ciri-ciri berikut ini:
- Rasional: Biasanya orang stoic selalu berpikir logis dan rasional dalam menghadapi setiap situasi.
- Kendali Diri: Orangnya mampu mengendalikan emosi dan impuls.
- Penerimaan: Seaorang stoic dapat menerima apa yang tidak dapat diubah dan fokus pada apa yang dapat dikendalikan oleh dirinya.
- Virtues: Seorang stoic juga memiliki ciri yakni dapat menekankan pentingnya mengembangkan sifat-sifat baik seperti keberanian, keadilan, dan kebijaksanaan.
Bagaimana Wajah Stoic Itu?
Pasti dari Teman Senja penasaran seperti apa sih wajah seorang stoic itu?
Secara pengertian, Wajah stoic adalah seseorang yang menunjukkan ekspresi tenang dalam berbagai situasi. Hal ini dikarenakan orang itu mampu mengendalikan emosinya. Tapi… wajah Stoic sering diidentikkan pada seseorang dengan ekspresi datar dan tanpa emosi (Ingat!! Tanpa Emosi?! hmm).
Tentu saja ini adalah salah satu kesalahpahaman umum orang-orang terhadap stoic. Seorang Stoic bukan berarti dia tidak memiliki emosi, melainkan orang tersebut mampu mengelola emosinya dengan baik sehingga tidak menguasai pikiran dan tindakan dia dalam kehidupannya.

Contoh-Contoh Mindset Stoic
Apa saja contoh-contoh dari mindset stoic? Apakah bisa dipelajari dan juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya tentu saja mindset stoic bisa diterapkan. Berikut ini detail dari contoh-contoh mindset stoic yang bisa kamu terapkan:
Fokus pada apa yang dapat dikendalikan
Belajarlah untuk fokus pada sesuatu yang dapat dikendalikan, misalnya saja pikiranmu dan tindakanmu, serta persepsimu terhadap orang lain atau suatu masalah. Alih-alih menjadi khawatir tentang hal-hal yang di luar kendali, fokuslah pada tindakan dan reaksi Anda.
Latih rasa syukur
Kamu bisa belajar menyukuri atas apa yang dimiliki dan apa yang terjadi di hidup mu. Belajar dengan apresiasi hal-hal kecil dalam hidup dan hindari membandingkan diri dengan orang lain.
Terima ketidakpastian
Di dalam hidup ini banyak sekali akan ketidakpastian, Maka belajarlah untuk hidup penuh dengan ketidakpastian. Belajarlah untuk menerima dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.
Praktikkan kesederhanaan
Belajar untuk menghindari materialisme dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup.
Bagaimana Cara Menjadi Stoic?
Nah jika tadi adalah contoh-contoh dari mindset stoic, berikut ini agar kamu bisa belajar cara menjadi Stoic di kehidupan sehari-hari:
- Pelajari prinsip-prinsip Stoicism: dengan membaca buku-buku dan artikel tentang apa itu Stoic dan Stoicism untuk memahami konsep-konsep dasarnya.
- Praktikkan meditasi: Mulai praktikkan meditasi, dimana meditasi dapat membantu meningkatkan kesadaran diri dan pengendalian emosi.
- Jurnal: Bisa dengan memulai menuliskan pikiran dan perasaan Anda setiap hari untuk mendapatkan perspektif yang lebih jelas atas apa yang terjadi.
- Cari komunitas: Kamu bisa bergabung di komunias-komunitas psikologi yang berfokuskan pada diskusi tentang Stoicism untuk saling mendukung dan belajar dari orang lain. Jika tidak ada komunitas yang spesifik kamu juga bisa coba join di komunitas mental health seperti “Dear Support System” di Telegram. Komunitas ini adalah Komunitas by Dearsenja tentang kesehatan mental dan self development.
Sumber Referensi:
-Baltzly, Dirk. “Stoicism”. In Zalta, Edward N. (ed.). Stanford Encyclopedia of Philosophy.
-“Stoicism”. Internet Encyclopedia of Philosophy.
-Stoic. (Oxford Dictionary)