Sudah Tahu Apa Saja yang Termasuk Bullying? Ini Penjelasannya!

Yuk Share!

Bullying atau perundungan sudah bukan hal baru di Indonesia. Selayaknya kaset rusak yang terus mengulang lagu yang sama, bullying merupakan cerita lama yang kerap kali terjadi di sekolah, perguruan tinggi, dunia maya, sampai dunia kerja profesional.

Bullying paling sering terjadi di masa kanak-kanak dan menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap mental korbannya. Sayangnya, sampai saat ini, bullying masih muncul dan tetap menjadi suatu momok yang perlu ditanggulangi.

Bahkan, tak jarang para perundung tidak menyadari kalau apa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang salah dan masuk ke dalam kategori bullying. Banyak perilaku-perilaku yang dianggap ‘lumrah’ sebenarnya termasuk dalam perilaku bullying.

Oleh karena itu, penting untuk memahami pengertian bullying dan apa saja perilaku-perilaku yang termasuk dalam kategori bullying.

Baca juga: Cara Bunuh Diri Tanpa Rasa Sakit?! | Kamu Butuh Pertolongan!

Apa Itu Bullying?

Sudah Tahu Apa Saja yang Termasuk Bullying? Ini Penjelasannya! — **Sumber gambar:** https://unsplash(dot)com/photos/xNEg7VBggfA

Bullying adalah suatu penggunaan kekuasaan atau kekuatan yang disengaja dan terjadi secara terus-menerus dalam suatu hubungan. Bullying bisa muncul dalam bentuk verbal ataupun non-verbal yang agresif, serta dalam dilakukan dan dialami oleh satu orang atau lebih.

Dari dulu sampai sekarang pola bullying tidak mengalami perubahan yang signifikan karena perundungan selalu terjadi saat satu orang atau kelompok menindas pihak lainnya. Bedanya, sekarang ini bullying dapat dilakukan dengan lebih mudah dan secara anonim secara online.

Perilaku bullying juga tidak selalu terlihat secara jelas dan terkadang dapat dilakukan secara halus. Bullying adalah sesuatu yang dilakukan secara terus-menerus dan berdampak pada korban dan orang di sekitarnya, termasuk para penonton atau bystander.

Secara garis besar, bullying meliputi tiga hal, yaitu penyalahgunaan kekuasan atau kekuatan, bertujuan untuk menyakiti seseorang secara psikis ataupun fisik, dan dilakukan secara berulang.

Jenis-Jenis Bullying

Melalui pengertian bullying di atas, tentunya kamu sudah bisa menangkap kalau perundungan adalah sesuatu yang bisa terjadi dalam berbagai bentuk asal meliputi tiga faktor yang sudah disebutkan sebelumnya.

Umumnya saat seseorang membicarakan soal bullying, maka hal pertama yang terlintas di benak mereka adalah pemukulan atau kekerasan fisik, padahal masih banyak jenis-jenis bullying yang mungkin tidak disadari oleh masyarakat, yaitu:

Bullying Secara Fisik
Jenis bullying yang satu ini bisa dikatakan sebagai bentuk klasik dari bullying, yaitu adanya tindakan fisik yang menyakiti salah satu pihak secara berulang, misalnya menendang, memukul, meludahi, atau merusak barang orang lain.
Bullying Secara Verbal
Jenis bullying secara verbal dapat berupa memberikan julukan-julukan yang merendahkan, mengancam secara terang-terangan, atau menghina karakteristik seseorang. Biasanya jenis bullying ini kerap kali ditemukan pada korban yang memiliki cacat fisik atau preferensi tertentu.
Cyberbullying
Bullying ternyata tidak mengenal tempat dan waktu karena sekarang ini perundungan dapat terjadi di dunia maya atau secara online. Inilah yang disebut dengan cyberbullying. Jenis bullying ini dapat muncul dalam bentuk komentar yang penuh ujaran kebencian ataupun mengancam seseorang melalui chat, telepon, gambar, ataupun video (blackmail).
Bullying Secara Sosial
Jenis bullying secara sosial biasanya sulit untuk dideteksi karena tidak terlihat secara gamblang seperti bullying secara fisik dan verbal. Bullying secara sosial meliputi perusakan hubungan dan reputasi sosial, misalnya menyebarkan rumor yang tidak benar atau mengucilkan seseorang.

Selain dari bentuknya, jenis-jenis bullying juga bisa dikategorikan dalam melalui buktinya, yaitu:

Bullying yang Terlihat (Overt Bullying)
Overt bullying adalah jenis bullying yang menampilkan bukti-bukti nyata dan perilaku bullying terlihat dengan jelas, seperti adanya lebam atau bekas luka, pemanggilan dengan julukan-julukan yang menghina, ataupun tindakan fisik dan verbal lainnya.
Bullying yang Tersembunyi (Covert Bullying)
Berbeda dengan jenis overt bullying, covert bullying terkadang tidak disadari atau tidak terlihat, seperti mengancaman atau mengintimidasi secara diam-diam, menghasut orang-orang untuk menjauhi pihak tertentu, atau menyebarkan rumor-rumor tertentu.

Baca juga: Depresi Adalah Gangguan Mental yang Harus Diwaspadai! Ini Cirinya

Bullying V.S. Konflik

Tentunya tidak semua perilaku atau konflik dapat masuk ke dalam kategori bullying. Ada juga beberapa orang yang merasa dirinya sedang mengalami perundungan padahal tidak demikian adanya. Berikut adalah beberapa perilaku yang tidak termasuk dalam bullying:

Penolakan Sosial dengan Sebab yang Jelas
Penolakan sosial atau dikucilkan dapat masuk ke dalam kategori bullying jika dilakukan dengan sengaja, terus-menerus, dan tanpa alasan yang jelas. Namun, apabila seseorang telah melakukan kesalahan yang membuatnya tidak disukai oleh orang lain, maka hal tersebutlah bukanlah bullying, apalagi kalau bersifat sementara.
Konflik Dua Pihak
Adanya masalah antara satu orang dengan yang lainnya belum tentu merupakan perilaku bullying. Namun, konflik atau permasalahan tersebut bisa berkembang menjadi bullying apabila salah satu pihak secara terus-menerus bersikap agresif terhadap pihak lainnya.
Kejadian yang Terjadi Sekali
Kadang kala perilaku agresif, seperti pemukulan, dapat terjadi saat ada konflik yang memicu emosi dan pertengkaran antar dua pihak. Jika pemukulan tersebut hanya terjadi sekali dan disebabkan oleh emosi akibat konflik tertentu, maka hal tersebut tidak termasuk bullying.

Perilaku agresif secara fisik dapat dikategorikan sebagai bullying apabila terjadi secara terus-menerus, bertujuan untuk menyakiti pihak tertentu, dan meliputi penyalahgunaan kekuasaan atau kekuatan.

Bullying adalah sesuatu yang serius dan dapat berdampak negatif terhadap korban dan orang sekitarnya secara fisik ataupun mental. Apabila kamu melihat temanmu mengalami perundungan atau kamu adalah korban bullying, jangan takut untuk melaporkannya kepada pihak sekolah ataupun pihak berwajib.

Tidak ada yang salah denganmu apabila kamu sedang mengalami perundungan, yang salah adalah perilaku orang-orang yang telah melakukan bullying tersebut.