Superiority Complex: Definisi, Penyebabnya, & Cara Menghadapinya
Yuk Share!

Dalam kehidupan sehari-hari, tak jarang ada beberapa orang yang selalu berusaha terlihat lebih superior dari yang lainnya dan kerap kali menyombongkan pencapaian dan kemampuannya. Orang-orang seperti ini tentunya memicu rasa kesal dan membuatmu merasa malas menanggapinya.

Namun, apa yang menyebabkan mereka demikian? Nah, femonena ini dikenal dengan superiority complex dan sebenarnya berakar dari rasa rendah diri atau insecurity. Lantas, apa itu superiority complex serta apa penyebab dan cara menghadapinya?

Baca juga: Apa Itu Gangguan Kepribadian Narsistik Menurut Psikolog?

Apa Itu Superiority Complex?

Superiority Complex: Definisi, Penyebabnya, & Cara Menghadapinya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/Ws4wd-vJ9M0

Superiority complex adalah opini berlebihan yang dimiliki seseorang mengenai kemampuan dan pencapaiannya untuk menutupi rasa rendah diri dan insecurity yang dimilikinya.

Superiority complex adalah istilah yang pertama kali dicetuskan oleh psikolog Alfred Adler dalam teori psikologi individual. Adler melihat orang-orang dengan superiority complex berusaha untuk menutupi kegagalan dan rasa rendah dirinya dengan bersikap lebih superior dari orang lain.

Sekilas, superiority complex terlihat mirip dengan inferiority complex. Namun, orang dengan superiority complex menutupi rasa inferiornya dengan terlihat superior. Sementara orang dengan inferiority complex bersikap seakan-akan mereka di bawah orang lain untuk menutupi keinginannya untuk menjadi superior atau berkuasa.

Orang-orang yang memiliki superiority complex cenderung terlihat arogan dan tidak ramah dengan orang lain, terutama pada orang-orang yang tidak sependapat dengannya. Meskipun tidak ada bukti yang mendukung, mereka meyakini kalau dirinya lebih sukses dari orang sekitarnya.

Kamu bisa dengan mudah mengenali orang-orang dengan superiority complex. Bahkan, mungkin sebenarnya kamu sering berinteraksi dengan mereka. Berikut adalah beberapa ciri dari orang yang mempunyai superiority complex:

  • Mengklaim dirinya superior tanpa bukti nyata
  • Tidak ingin mendengarkan orang lain
  • Sering mood swings, terutama jika ada orang lain yang membantahnya
  • Sangat memperhatikan penampilan
  • Menilai dirinya memiliki keberhargaan diri yang tinggi
  • Mempunyai gambaran diri yang superior atau berotoritas
  • Diam-diam merasa rendah diri
  • Tidak mau menerima masukan atau kritikan orang lain
  • Memiliki opini yang terlalu tinggi mengenai dirinya
  • Terlalu fokus ke satu aspek kehidupan

Meskipun sudah mengetahui ciri-ciri dari superiority complex, kamu tetap membutuhkan diagnosis dari tenaga profesional untuk mengetahui secara pasti apakah orang tersebut memang mempunyai superiority complex atau justru mengalami gangguan mental tertentu.

Untuk saat ini, superiority complex belum masuk ke dalam buku panduan DSM-5 dan belum dapat didiagnosis sebagai gangguan mental. Namun, kamu tetap butuh mengunjungi tenaga profesional untuk bisa membedakan superiority complex dan masalah mental, seperti gangguan kepribadian narsistik dan skizofrenia.

Penyebab Superiority Complex

Superiority Complex: Definisi, Penyebabnya, & Cara Menghadapinya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/7g5gW-j62E8

Ada banyak hal yang dapat membuat seseorang memiliki superiority complex. Sampai saat ini belum ada penyebab pasti dari superiority complex. Namun, superiority complex dapat menjadi suatu cara untuk menutupi rasa cemas dan stres saat seseorang mengalami kegagalan.

Cara menghadapi stres ini dapat dipelajari saat masih kanak-kanak ataupun saat sudah beranjak dewasa. Ketika diperhadapkan dengan suatu tantangan, mereka belajar untuk menekan rasa takut, cemas, kesendirian, dan ketidakmampuannya dengan sikap arogan dan superioritas.

Apabila sikap tersebut berhasil menutupi rasa cemasnya, mereka akan melakukannya lagi untuk bisa lari dari emosi-emosi negatif yang muncul saat menghadapi suatu tantangan, kegagalan, atau perubahan. Tentunya ini adalah cara mengelola stres yang tidak sehat.

Baca juga: Apa Itu Seksisme? Ini 6 Jenis, Contoh & Penjelasannya Menurut Para Ahli

Cara Menghadapi Orang dengan Superiority Complex

Superiority Complex: Definisi, Penyebabnya, & Cara Menghadapinya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/hNoSCxPWYII

Superiority complex dapat menganggu hubungan orang tersebut dengan orang-orang sekitarnya. Oleh karena itu, masalah ini tetap perlu diatasi.

Apabila kamu memiliki teman atau anggota keluarga yang sepertinya mempunyai superiority complex, coba ajak dia berbicara untuk memahami lebih lanjut apa yang sebenarnya ia rasakan dan apa yang menjadi pemicu dari superiority complex yang ia alami.

Kamu juga bisa membantunya mencoba cara lain yang lebih sehat untuk mengatasi rasa cemas dan rendah dirinya. Arahkan dia untuk mengunjungi tenaga profesional, seperti konselor, psikolog, terapis, ataupun psikiater.

Namun, kamu tidak perlu terus-menerus mencoba untuk membantunya jika ia tidak ingin dibantu atau hal tersebut justru menganggu kesehatan mentalmu. Kamu tetap perlu memprioritaskan dirimu dan menetapkan personal boundaries yang jelas dengan orang tersebut.

Kalau kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai superiority complex, pengembangan diri, dan kesehatan mental, kamu bisa join grup Telegram Dear Senja di sini!

Referensi

APA Dictionary of Psychology. (n.d). Superiority Complex. www.dictionary.apa(dot)org

Healthline. (2019). What Is a Superiority Complex?. www.healthline(dot)com

WebMD. (2021). What Is a Superiority Complex?. www.webmd(dot)com


Yuk Share!

Leave a Reply

×

 

Hello!

Terimakasih sudah mengunjungi website Dear Senja. Ada yang bisa kami bantu?

× Contact Us On WhatsApp