Pelecehan seksual adalah aksi keji yang terjadi secara nyata dan dapat berdampak buruk pada korbannya. Umumnya, masyarakat memiliki persepsi kalau dampak pelecehan seksual hanya seputar dampak psikis saja.
Padahal, ada banyak dampak buruk dari pelecehan seksual secara psikis maupun fisik! Tidak hanya itu, efek negatif dari pelecehan seksual dapat terus-menerus dirasakan oleh korban dalam jangka waktu yang lama atau bahkan seumur hidup.
Lalu, apa saja dampak buruk dari pelecehan seksual terhadap korbannya? Cari tahu selengkapnya di bawah!
Baca juga: Ini 7 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri Agar Lebih Bahagia
Kenali Pelecehan Seksual!
Pelecehan seksual atau sexual harassment adalah segala pendekatan, perkataan, sikap, perilaku, ataupun gestur yang bersifat seksual dan tidak diinginkan. Aksi ini dapat terjadi secara verbal ataupun non-verbal serta bisa dialami oleh semua orang terlepas dari gender, status sosial, pekerjaan, ras, agama, etnis, suku, dan usia.
Pelecehan seksual bisa muncul di manapun dan kapanpun, seperti di kantor, transportasi umum, jalan raya, ataupun rumah. Aksi ini umumnya terjadi pada satu orang tertentu, tapi juga bisa dialami oleh sekelompok orang atau golongan tertentu.
Pelecehan seksual tidak hanya berupa sentuhan fisik yang tidak diinginkan, tapi juga bisa berupa perkataan atau pembicaraan berbau seksual yang memicu rasa tidak nyaman, memaksa seseorang untuk memberitahukan kehidupan seksualnya, mengirimkan foto, video, gambar, atau chat bersifat seksual dan tidak diinginkan, serta memperlihatkan gestur-gestur vulgar yang merendahkan.
Segala bentuk pelecehan seksual tentunya akan memberikan dampak buruk terhadap korbannya, makanya aksi tidak terpuji ini perlu untuk dicegah dan dihentikan.
Apa Saja Dampak dari Pelecehan Seksual?
Trauma selalu menjadi salah satu dampak pelecehan seksual yang paling dikenal oleh masyarakat, tapi tahukah kamu kalau efek negatif dari pelecehan seksual tidak hanya dari segi psikis, tapi juga fisik? Berikut adalah beberapa dampak buruk dari pelecehan seksual terhadap korban:
- Merasa Malu dan Bersalah
Rasa malu dan bersalah adalah dua emosi yang kerap kali dialami oleh korban pelecehan seksual. Tak jarang para korban merasa kalau dirinya sudah kotor dan ‘rusak’ atau merasa kalau kejadian itu adalah salahnya.
Kedua emosi negatif ini adalah hal yang lumrah terjadi setelah seseorang mengalami kejadian yang traumatis. Namun, perlu diingat kalau pelecehan seksual bukan salah korban dan kejadian tersebut tidak mengurangi keberhargaan diri seseorang. - Kesulitan Mengatur Personal Boundaries
Personal boundaries memiliki peranan yang penting dalam menjalin hubungan yang baik dan sehat dengan orang sekitar. Namun, beberapa korban pelecehan seksual dapat mengalami kesulitan untuk mengatur batasan pribadinya dan susah berkata tidak. - Mengalami Trauma
Dampak pelecehan seksual yang satu ini dapat muncul dalam bentuk gejala-gejala PTSD, seperti sering bermimpi buruk mengenai kejadian pelecehan seksual, lupa dengan kejadian yang sudah dialami (amnesia), atau mengalami flashback mengenai pelecehan seksual yang sudah terjadi. - Keluhan Fisik
Dampak pelecehan seksual yang jarang diketahui oleh khayalak adalah kemunculan dari keluhan atau gangguan fisik. Beberapa korban pelecehan seksual dapat mengalami sakit kepala, mual, atau mengalami masalah psikosomatis lainnya. - Kesulitan Membangun Hubungan yang Baru
Korban pelecehan seksual dapat merasa tidak aman dan menjadi sulit untuk mempercayai orang baru. Tentunya ini dapat membuat mereka kesusahan untuk bisa bersosialisasi dan terkoneksi dengan orang sekitarnya. - Masalah Kesehatan Mental
Tak hanya PTSD, para korban pelecehan seksual juga dapat mengalami beragam gejala masalah kesehatan mental, seperti depresi, gangguan makan, disosiasi, dan gangguan kecemasan. - Kesulitan Mengatur Emosi
Banyak korban pelecehan seksual mengalami kesulitan dalam mengatur emosi mereka. Ada yang menjadi sensitif dan mudah tersulut emosinya, mengalami mood swings, dan merasa sulit untuk merasakan emosi-emosi dalam dirinya. Ada pula yang berusaha untuk menekan dan tidak ingin merasakan emosi-emosi yang dialami (denial).
Baca juga: Apa Itu Seksisme Menurut Para Ahli? Ini Penjelasannya!
Apa yang Harus Dilakukan?
Dampak buruk dari pelecehan seksual dapat bersifat sementara ataupun jangka panjang. Oleh karena itu, apabila kamu mengalami efek-efek negatif setelah mengalami pelecehan seksual, jangan malu dan sungkan untuk mengunjungi tenaga ahli, seperti psikiater, psikolog, terapis, ataupun konselor.
Kamu juga bisa bercerita dengan orang terdekat yang kamu percaya atau bergabung dalam komunitas-komunitas kesehatan mental, seperti grup Telegram Dear Senja! Melalui grup Telegram Dear Senja, kamu bisa menembukan beragam informasi seputar kesehatan mental dan psikologi, lho! Mulai bergabung di sini.
Referensi
Rainn. (n.d.). Sexual Harassment. www.rainn(dot)org
ReachOut. (n.d.). What Is Sexual Harassment?. www.au.reachout(dot)com
Romapo College. (n.d.). Consequences of Sexual Assault. www.romapo(dot)edu
Verywell Mind. (2022). How to Cope with Sexual Assault. www.verywellmind(dot)com
WCSAP. (n.d.). The Effects of Sexual Assault. www.wcsap(dot)org