Yuk Share!

Puisi pendek hening ingin menegur manusia yang sekarang ini sangat bergantung dengan kehidupan di media sosial dan kerap kali melupakan realita yang ada
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/xv7-GlvBLFw

Memuakkan.
Kesunyian yang kurasakan sungguh memekakkan telinga.
Tidak ada satu katapun yang bisa dilafalkan.
Tempat di mana hati seharusnya berada hanyalah lubang menganga.

Lidah seakan menjadi baja.
Jari mengganti rasa damba.
Ciptaan telah menjadi raja.
Pencipta telah menjadi hamba.

Wahai para manusia yang penuh derita!
Mengapa kalian hidup di dunia mimpi?
Mengapa mimpi menjadi realita?
Mengapa realita menjadi mimpi?

Menatap ke bawah dan bukan ke depan.
Dunia seakan telah terbalik.
Hidup yang penuh dengan ratapan.
Hanya memandang manusia lain sebagai relik.

Hanya ada gerakan jari yang merayap.
Menatap nanar pada layar bening.
Semuanya sudah senyap.
Hanya ada hening.


Yuk Share!

Leave a Reply

×

 

Hello!

Terimakasih sudah mengunjungi website Dear Senja. Ada yang bisa kami bantu?

× Contact Us On WhatsApp