Apa Itu Deep Talk dalam Hubungan? Ini Penjelasan & Contohnya

Yuk Share!

Salah satu kunci utama dari membangun hubungan yang dalam dan intim dengan pasangan adalah komunikasi, komitmen, dan rasa saling percaya. Tentunya kedua hal ini tidak bisa langsung muncul begitu saja tapi harus dibiasakan dan dipupuk.

Nah, salah satu cara untuk bisa memperkuat hubungan dengan orang yang kamu cintai dan meningkatkan trust dalam hubungan adalah dengan melakukan deep talk. Namun, berbeda dengan ngobrol biasa, deep talk adalah sesuatu yang meliputi hal-hal personal.

Cari tahu lebih lanjut mengenai apa itu deep talk, cara menerapkannya, dan apa saja pertanyaan-pertanyaan yang bisa memancing deep talk melalui artikel ini!

Baca juga: 5 Love Language Itu Apa Saja? Berikut Penjelasan & Contohnya!

Apa Itu Deep Talk?

Deep talk adalah segala pembicaraan yang meliputi membuka diri dan saling membagikan informasi-informasi personal mengenai apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan.

Deep talk adalah pembicaraan yang tidak superficial atau sekedar hanya bertanya kabar dan kehidupan sehari-hari (small talk). Deep talk meliputi mempelajari pribadi satu sama lainnya atau dunia pada level yang lebih dalam dan tidak hanya sekedar penilaian luar saja.

Saat sedang melakukan deep talk, kamu dan pacarmu akan benar-benar jujur dengan satu sama lainnya mengenai hal-hal personal, seperti nilai-nilai yang dipegang, perasaan-perasaan yang dipendam, ataupun pengalaman-pengalaman pribadi yang tidak sering dibicarakan ke orang lain.

Deep talk sebenarnya tidak hanya bermanfaat dalam hubungan romantis tapi juga pertemanan sehari-hari. Apapun jenis hubunganmu dengan orang lain, deep talk mampu memperkuat ikatan kalian dibandingkan dengan small talk.

Sayangnya, tidak banyak orang yang merasa pembicaraan-pembicaraan yang intim dan berarti sebagai sesuatu yang positif. Beberapa orang malah merasa takut, tidak nyaman, dan canggung untuk memulai deep talk.

Sebagian orang juga tidak ingin memulai deep talk dengan pasangannya karena merasa kalau pacarnya mungkin tidak akan peduli dengan apa yang mereka bicarakan dan merasa hanya akan menjadi beban saja.

Padahal, pacarmu justru tertarik dan peduli mengenai detail kehidupanmu lebih dari yang kamu pikirkan. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk sosial yang selalu ingin mencoba terkoneksi dengan satu sama lainnya, tidak terkecuali pacarmu.

Kalau kamu adalah salah satu orang yang takut melakukan deep talk, kamu tidak perlu khawatir karena seiring mengalirnya pembicaraan, rasa canggung akan makin luntur dan kalian akan merasa makin positif, bahagia, lebih memahami satu sama lainnya, serta memiliki ikatan yang lebih dalam.

Bagaimana Cara Memulai Deep Talk?

Deep talk adalah sesuatu yang perlu ada dan sangat baik untuk dilakukan jika kamu ingin mengembangkan hubunganmu dengan pasangan. Namun, bagi kamu yang tidak terbiasa membuka diri dan memulai deep talk, hal ini menjadi sesuatu yang terlihat menakutkan.

Untuk bisa memulai deep talk, kamu harus menghilangkan pola pikir kalau deep talk hanya akan berujung pada rasa canggung. Hapus pemikiran kalau pasanganmu tidak akan peduli dengan apa yang ingin kamu bicarakan.

Cobalah untuk keluar dari zona nyamanmu dan beranikan diri untuk membuka diri dan membagikan hal-hal personal dengan pasangan. Hal ini mungkin sulit kalau kamu tidak terbiasa membagikan informasi pribadi dengan orang terdekatmu, tapi perlahan-lahan kamu akan belajar untuk dapat terbuka dan mempercayai pacarmu.

Kalau kamu memiliki pasangan yang sulit untuk diajak melakukan deep talk, kamu tidak perlu memaksanya. Utarakan kalau kamu berharap dia bisa terbuka dan melakukan deep talk denganmu. Berikanlah ia waktu dan apresiasi tiap usaha kecilnya untuk mencoba terbuka dan mempercayaimu.

Hindari memaksa pasanganmu untuk langsung membuka diri. Coba tanyakan apakah ada hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk membuatnya merasa lebih aman dan nyaman saat melakukan deep talk.

Kamu tidak perlu langsung terjun membicarakan hal-hal yang berat, kamu bisa memulai pembicaraan dengan small talk untuk membangun rasa keterikatan dan nantinya lama-lama menjadi semakin dalam dan bertransisi menjadi deep talk.

Jangan lupa kalau deep talk meliputi pembicaraan dua arah, jadi kamu harus bersedia untuk tidak hanya membuka diri tapi juga mendengarkan dan memperhatikan apa yang pasanganmu sampaikan dengan rasa empati.

Biasanya, orang lain akan menjadi lebih mudah terbuka jika kamu membuka diri terlebih dahulu. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencoba memulai deep talk terlebih dahulu daripada hanya menunggu pasanganmu yang memulainya terlebih dahulu.

Baca juga: Apa Artinya dari ‘Date’ & ‘Ngedate’? Ini 5 Tips Mencari Pasangan

Contoh-contoh Deep Talk

Deep talk adalah sesuatu yang butuh dilatih dan dibiasakan jika kamu tidak sering melakukannya. Untuk membantumu membuka diri dan melakukan deep talk dengan pasangan, kamu bisa mencoba membuka percakapan dengan beberapa pertanyaan ini:

Apa yang paling kamu syukuri selama hidupmu?
Kapan terakhir kali kamu menangis di depan orang lain?
Apa hal yang paling kamu sesali dalam hidup?
Apa yang ingin kamu sampaikan atau lakukan sebelum meninggal?
Apa yang membuatmu menekuni pekerjaanmu sekarang ini?
Apa hal atau pengalaman menarik yang kamu miliki saat masih kecil?
Apakah kamu percaya dengan keajaiban?
Bagaimana caramu bangkit dari rasa tidak percaya diri?
Menurutmu, kenapa manusia dilahirkan di dunia ini?
Siapa role model dalam hidupmu?

Ada banyak contoh pertanyaan-pertanyaan lainnya yang bisa kamu ajukan untuk memulai deep talk, tapi kunci utamanya adalah melemparkan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang berpusat pada pasanganmu. Alih-alih fokus dengan apa yang kamu pikirkan dan rasakan, alihkan perhatianmu ke apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh pacarmu.

Asah rasa ingin tahumu kepada pasanganmu dan cobalah bicarakan hal-hal yang abstrak, masa depan, dan masa lalu, serta tidak hanya berpusat pada kehidupan sehari-hari dan masa kini.

Apabila kamu atau pasanganmu memiliki kesulitan untuk terbuka, melakukan deep talk, dan menumbuhkan trust, kalian bisa mencoba berkonsultasi dengan tenaga ahli, seperti psikolog, psikiater, konselor, ataupun terapis.