Apa Itu Emotional Abuse: Defenisi, Ciri, Serta Cara Mengatasinya
Yuk Share!

Tidak bisa dipungkiri kalau beberapa hubungan percintaan melibatkan kekerasan yang umumnya berdampak pada fisik, seperti pukulan, tamparan, atau tendangan. Namun, kekerasan tidak hanya bersifat fisik saja, tapi juga mental.

Kekerasan secara emosional atau emotional abuse terkadang tidak disadari dan lebih sulit untuk dikenali. Namun, emotional abuse juga memiliki dampak yang sama berbahayanya dengan kekerasan secara fisik. Orang yang mengalami emotional abuse dapat merasa tertekan, rendah diri, dan takut dengan pasangannya.

Nah, untuk bisa mengetahui apa saja ciri-ciri dan cara mengatasai emotional abuse, maka kamu perlu membaca artikel ini sampai tuntas!

Baca juga: Emotional Blackmail: Saat Emosi Dijadikan Senjata

Apa Itu Emotional Abuse?

Apa Itu Emotional Abuse: Defenisi, Ciri, Serta Cara Mengatasinya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/aLnqDp3B3YU

Emotional abuse atau kekerasan secara emosional adalah pola perilaku bullying atau perkataan-perkataan yang merendahkan secara terus-menerus dalam suatu hubungan yang bertujuan untuk mengontrol atau memiliki kendali atau seseorang.

Saat ditanya ‘apa itu emotional abuse‘, biasanya orang-orang akan mengasosiasikannya sebagai sesuatu yang hanya terjadi dalam hubungan percintaan. Kenyataannya, emotional abuse dapat terjadi di berbagai hubungan, seperti hubungan keluarga, pertemanan, ataupun kerja.

Pelaku emotional abuse ingin mengendalikan korbannya secara emosional. Mereka akan dengan sengaja mempermalukan, memarahi, menyalahkan, tidak mempedulikan, mengkritik, atau bahkan memanipulasi korbannya. Umumnya, pelaku emotional abuse juga akan memisahkan korbannya dari orang terdekatnya.

Orang yang mengalami emotional abuse akan secara perlahan menjadi kewalahan secara emosional dan pada akhirnya tidak punya energi untuk melawan pelaku emotional abuse serta takut untuk meninggalkan hubungan tersebut.

Mereka akan merasa terperangkap, tidak mempercayai diri mereka sendiri, merasa diri tidak berharga, dan selalu mempertanyakan pemikiran, memori, serta perasaannya sendiri.

Ciri Emotional Abuse

Apa Itu Emotional Abuse: Defenisi, Ciri, Serta Cara Mengatasinya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/7KHCNCddn2U

Ciri-ciri emotional abuse terkadang memang tidak terlalu terlihat, apalagi kalau kamu adalah orang yang terjebak dalam hubungan yang sarat dengan emotional abuse. Berikut adalah beberapa ciri dari adanya emotional abuse dalam hubungan percintaan:

  • Merasa depresi, cemas, tidak berharga, tidak memiliki kendali atas hidupmu, frustrasi, tidak percaya diri, dan selalu tidak dimengerti setiap kali kamu berinteraksi dengan pasanganmu
  • Kesulitan tidur
  • Pasanganmu menuntutmu untuk mencapai ekspektasi mereka yang tidak realistis dan mengkritik, menyalahkan, atau memarahimu saat kamu tidak bisa mencapai ekspektasi mereka, misalnya selalu ingin kamu ada untuknya setiap waktu
  • Merasa sulit untuk mempercayai orang lain
  • Pasanganmu berusaha mengontrolmu dan menjauhkanmu dari orang-orang terdekat atau menyuruhmu tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang kamu sukai
  • Sulit mengendalikan emosi dan perilakumu
  • Pasanganmu mengecilkan, menolak, tidak menghiraukan, atau tidak menerima perasaan serta pemikiranmu, terkadang pelaku emotional abuse juga dapat mendistorsi memori, perasaan, ataupun pemikiranmu
  • Merasa semua yang kamu lakukan selalu salah
  • Pasanganmu selalu ingin memicu masalah dalam hubungan
  • Pasanganmu melakukan emotional blackmail
  • Pasanganmu selalu merasa lebih superior daripada dirimu
  • Memberikan silent treatment

Baca juga: Apa Itu Love Bombing? Yuk Simak Penjelasan dan Cirinya di Sini!

Cara Mengatasi Emotional Abuse

Apa Itu Emotional Abuse: Defenisi, Ciri, Serta Cara Mengatasinya
Sumber gambar: https://unsplash(dot)com/photos/7I1wrtRz5QQ

Emotional abuse adalah sesuatu yang bisa diatasi saat korbannya sudah menyadari bahwa dirinya sedang berada dalam hubungan yang tidak sehat. Jika kamu merasa kamu berada dalam hubungan yang dipenuhi kekerasan secara emosional, maka kamu dapat mencoba cara-cara mengatasi emotional abuse di bawah ini:

  1. Selalu Utamakan Dirimu
    Saat berada dalam hubungan yang penuh emotional abuse, kemungkinan besar kamu terus-menerus mentoleransi perilaku pasanganmu dan merasa kalau apa yang mereka lakukan tidak buruk dan bisa jadi semua itu timbul karena salahmu.

    Namun, kamu harus ingat, apapun alasan pasanganmu melakukan emotional abuse, itu bukanlah tanggung jawabmu untuk membantunya menjadi lebih baik. Tidak hanya itu, kamu juga pantas untuk dihargai serta dicintai apa adanya.

    Apa yang diperbuat oleh pasanganmu bukanlah salahmu dan kamu tidak bisa terus-menerus membiarkannya memanipulasimu dan merendahkanmu. Jika perilaku tersebut membuatmu tidak nyaman, jangan kamu toleransi.
  2. Buat Batasan
    Batasan atau personal boundaries adalah sesuatu yang penting untuk dibuat ketika kamu berhadapan dengan seseorang yang melakukan emotional abuse. Sampaikan kepadanya secara jelas dan singkat apa saja perilakunya yang tidak bisa kamu toleransi dan kamu tidak mau lagi diperlakukan demikian.

    Jangan merasa takut. Beranikan dirimu untuk menyampaikan personal boundaries-mu karena batasan-batasan tersebut bukanlah hal yang salah, kamu tidak perlu meminta maaf karena sudah membuat batasan dengannya.
  3. Jangan Terbawa Emosi
    Saat kamu berusaha untuk memberikan batasan, pelaku emotional abuse bisa saja berusaha untuk memicu konflik atau memancing emosimu. Namun, kamu tidak boleh beradu argumen ataupun meminta maaf.

    Tetap katakan apa saja batasanmu dan bahwa perilakunya kepadamu adalah sesuatu yang salah. Setelahnya, tinggalkan pasanganmu jika ia berusaha untuk memancing emosimu atau mengeluarkan kata-kata kasar.
  4. Cari Dukungan Sosial
    Kamu dapat berdiskusi secara terbuka dengan orang-orang terdekat yang bisa kamu percayai. Mereka bisa membantumu untuk lebih menyadari bagaimana dinamika hubungan kalian dan apa yang perlu kamu lakukan.

    Dukungan sosial juga sangat penting di kala kamu sudah lepas dari hubungan yang toxic atau yang penuh dengan emotional abuse.
  5. Pertimbangkan Masa Depan Hubungan Kalian
    Kalau pasanganmu tetap melakukan emotional abuse meskipun kamu sudah memberikan batasan atau terus-menerus mengancam meskipun kamu sudah menjaga jarak, maka sudah saatnya kamu mulai mempertimbangkan untuk memutuskan hubungan kalian.

Emotional abuse adalah sesuatu yang nyata dan berbahaya. Meskipun tidak melukai tubuh, tapi kekerasan secara emosional dapat mengganggu kesehatan mental. Apabila kamu memiliki kesulitan untuk keluar dari hubungan yang toxic, penuh manipulasi, atau yang sarat dengan emotional abuse, kamu bisa mengunjungi tenaga ahli, seperti konselor, psikolog, terapis, ataupun psikiater.

Referensi

Healthline. (2022). How to Recognize the Signs of Emotional Abuse. www.healthline(dot)com

Reachout. (n.d.). What Is Emotional Abuse?. www.au.reachout(dot)com

Verywell Mind. (2022). What Is Emotional Abuse?. www.verywellmind(dot)com


Yuk Share!

Leave a Reply

×

 

Hello!

Terimakasih sudah mengunjungi website Dear Senja. Ada yang bisa kami bantu?

× Contact Us On WhatsApp