10 Fakta Psikologi Mengenai Long Distance Relationship (LDR)

Yuk Share!

Long distance relationship atau LDR terlihat seperti sesuatu yang hanya berujung kepahitan dan kesedihan. Tak jarang banyak pasangan yang merasa bimbang untuk melakukan LDR atau malah merasa tidak mampu menjalani fase tersebut.

Namun, jangan berkecil hati karena ternyata ada banyak fakta-fakta positif dan menarik mengenai long distance relationship yang bisa mengubah persepsimu, lho! Ingin tahu apa saja fakta-fakta psikologi mengenai long distance relationship? Cek selengkapnya di bawah!

Penjelasan Singkat Long Distance Relationship

10 Fakta Psikologi Mengenai Long Distance Relationship (LDR) — **Sumber gambar:** https://unsplash(dot)com/photos/2Rb2I8TZ6O8

Long distance relationship atau LDR merupakan salah satu jenis pacaran atau hubungan romantis yang muncul ketika salah satu atau kedua pasangan harus tinggal di tempat yang terpisah.

Secara garis besar, long distance relationship adalah hubungan antara dua orang yang terjadi ketika salah satu atau kedua orang terpisah oleh jarak dan lokasi. Di hubungan LDR, kedua pihak akan sulit untuk bertemu secara fisik dan interaksi tatap muka akan sangat jarang atau tidak pernah terjadi.

Saat sebuah pasangan menjalani hubungan long distance relationship, maka dibutuhkan suatu ikatan emosional dan rasa kepercayaan yang tinggi. Hal ini tentunya memerlukan banyak diskusi dan waktu untuk berkomunikasi melalui telepon, chat, ataupun video call.

Baca juga: Ampuh! Ini 5 Cara Membujuk Pacar LDR yang Marah & Ngambek!

10 Fakta Psikologi yang Positif Tentang Long Distance Relationship

Meskipun terdengar sulit dan mengerikan bagi sebagian besar pasangan yang sedang menjalin hubungan romantis, tetapi long distance relationship sebenarnya bukanlah sesuatu yang perlu dihindari atau menjadi deal breaker yang besar.

Berikut adalah beberapa fakta psikologi mengenai long distance relationship yang dapat mengubah pandanganmu soal LDR:

LDR Bisa Mengembangkan Cara Berkomunikasi dan Kreativitas
Long distance relationship memiliki stigma yang buruk di mata para sejoli, padahal ada banyak hal positif yang bisa dirasakan saat menjalani hubungan LDR.

Sebuah studi mengenai LDR menemukan bahwa pasangan yang berada dalam long distance relationship memiliki kemampuan berkomunikasi yang lebih baik daripada pasangan yang tinggal sedaerah. Ini karena pasangan yang LDR akan lebih sering mengemukakan pemikiran-pemikiran mereka dan meromantisasi perilaku pasangannya.

Selain cara berkomunikasi, pasangan yang berada di masa LDR juga akan mengasah kreativitasnya karena mereka perlu memutar otak untuk mencari cara agar tetap terhubung dengan pasangannya.
LDR Menguatkan Rasa Percaya dalam Hubungan
Saat sedang LDR, rasa percaya tentunya akan sangat diuji. Kamu harus bisa memahami kalau pasanganmu memiliki hal lain di luar hubungan romantis. Kamu dan pasanganmu harus tetap berkomitmen dan berusaha untuk mempertahankan hubungan kalian.
Wanita Lebih Mudah Beradaptasi dalam Long Distance Relationship
Jika ditelaah dari segi gender, ternyata wanita lebih mudah untuk beradaptasi saat berada di fase LDR daripada pria, ini kerana wanita lebih mudah untuk menjalani perpisahan secara fisik daripada pria.
Persepsi Terhadap Pasangan yang Lebih Positif
Ternyata, berada dalam fase LDR bisa membuat seseorang memiliki pandangan yang lebih positif terhadap pasangannya. Orang-orang yang tidak bertemu dengan pasangan mereka dalam jangka waktu yang lama akan memiliki kecenderungan untuk mengidealisasi pasangannya dan melupakan kekurangan atau kesalahan mereka.
Rasa Bahagia Saat LDR Tidak Berbeda dengan Hubungan Jarak Dekat
Siapa bilang orang-orang yang sedang LDR tidak bahagia? Sebuah studi di tahun 2014 mendapati kalau pasangan yang sedang LDR tidak memiliki perbedaan tingkat kebahagiaan dengan pasangan yang tinggal sedaerah. Nampaknya jarak bukanlah sebuah deal breaker yang sangat berdampak besar pada kebahagian pasangan.
Pasangan yang LDR Mempunyai Tingkat Harapan yang Lebih Tinggi
Dibandingkan dengan pasangan yang tinggal sedaerah, pasangan yang sedang LDR justru memiliki tingkat harapan yang lebih tinggi mengenai kelanggengan hubungan mereka. Adanya jarak membuat mereka merasa kalau hubungan mereka bisa bertahan.
Beberapa Orang Lebih Suka LDR
Meskipun LDR terlihat sebagai opsi yang tidak akan dipilih oleh kebanyakan pasangan, nyatanya ada beberapa pasangan yang lebih suka berada di fase LDR karena merasa lebih dekat dan lebih bisa fokus mengembangkan diri masing-masing.
Honeymoon Phase Bertahan Lebih Lama Saat LDR
Honeymoon phase atau fase honeymoon adalah tahapan di mana pasangan merasakan jatuh cinta yang sangat dalam dan hubungan yang dijalani akan terasa menyenangkan serta mengasyikkan. Biasanya fase ini muncul di awal-awal hubungan.

Saat seseorang berada dalam fase LDR, honeymoon phase ini akan bertahan lebih lama karena mereka tidak sering bertemu dengan pasangannya secara tatap muka. Meskipun demikian, honeymoon phase tentunya akan berakhir seiring berjalannya hubungan.
Bisa Lebih Fokus dengan Diri Sendiri
Saat sedang LDR, kamu secara tidak langsung akan belajar untuk tidak hanya terpatok pada hubunganmu dengan pasangan tapi juga dengan dirimu sendiri. Kamu bisa mempelajari hal-hal baru, mengembangkan diri, dan bahkan memperjuangkan mimpi-mimpimu.
Kamu Tetap Bisa Sukses dalam Menjalani Hubungan LDR!
Hanya karena terpisah jarak, tidak berarti pasangan yang menjalani LDR tidak bisa sesukses pasangan yang tinggal di daerah yang sama. Ini karena jarak hanyalah satu dari sekian banyak faktor yang penting dalam suatu hubungan.
Semua Emosi Negatif Saat Sedang LDR Itu Normal
Emosi-emosi sedih, kesepian, dan takut adalah hal yang wajar dialami saat sedang LDR. Jadi kamu tidak perlu khawatir dan merasa kalau kamu lebay. Namun, tentunya kamu tidak boleh terus terjebak dalam perasaan negatif tersebut dan harus mencari hal lain yang bisa dilakukan serta terus mengembangakn diri.

Baca juga: 5 Love Language Itu Apa Saja? Berikut Penjelasan & Contohnya!

Mana fakta psikologi mengenai long distance relationship yang paling menarik dan membuka pikiranmu? Kamu bisa share keluh kesah atau opinimu soal percintaan, psikologi, dan kesehatan mental melalui grup Telegram Dear Senja.

Tertarik untuk bergabung dalam grup Telegram Dear Senja? Langsung klik link ini untuk bergabung ke dalam grup Telegram kami!